JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor yang digunakan harian tentu memiliki banyak perbedaan dengan motor yang digunakan untuk balapan. Pada motor balap, beban dan rentang kerja komponennya berbeda dengan motor harian.
I Made Yoga Widnyana, Chief Mechanic Astra Honda Racing Team (AHRT), menjelaskan, pemilik motor balap wajib mengetahui perbedaan mendasar, yaitu beban dan rentang kerja.
Baca juga: Di Rumah Aja, Jaga Kondisi Tubuh Ala Pebalap AHRT
”Semua motor balap, bahkan yang dikembangkan dari motor produksi massal, harus menanggung beban kerja jauh lebih tinggi ketimbang motor harian," ujar Yoga, dalam keterangan resminya.
Yoga menambahkan, beban kerja ini sangat memengaruhi usia pakai berbagai suku cadang. Ini yang wajib diketahui sebagai dasar melakukan perawatan.
Sebagai gambaran, di AHRT, usia pakai rantai motor balap Honda CBR250RR di ajang ARRC kelas AP250 sekitar 650 km. Tim dan mekanik balap yang baik selalu akan mencatat usia pakai (dalam km) semua parts penting, seperti rantai motor, mesin, oli mesin, dan lain sebagainya.
Baca juga: Tips Jaga Stamina Naik Motor ala Crosser AHRT
Selain beban, perlu juga dipahami yang namanya rentang kerja. Motor balap dituntut untuk selalu tampil dengan performa yang maksimal. Dengan begitu, rentang kerja tiap komponen yang bisa diatur menjadi sangat pendek. Sebab, disesuaikan dengan kebutuhan motor balap yang spesifik.
Contoh, temperatur optimal mesin adalah antara 70-85 derajat Celcius. Jika terlalu dingin, performa mesin jadi tak optimal. Sebaliknya, jika terlalu panas akan berisiko terjadi kerusakan pada mesin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.