Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2020, 09:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalanan menanjak merupakan salah satu rintangan berkendara yang kerap ditemui di jalan, baik pada jalur dalam maupun luar kota. Bahkan di titik tertentu elevasinya cukup curam serta licin.

Pada kondisi ini, sebagaimana dikatakan Jusri Pulubuhu Founder dan Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), pengendara dituntut untuk berkonsentrasi tinggi dan memiliki pengetahuan cukup.

"Sehingga, mereka bisa menekan potensi bahaya seperti mobil kehilangan traksi, mundur, hingga kampas transmisi dan rem hangus. Ini berlaku untuk semuanya," kata dia, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Pakai Ban Mobil Lebih Lebar Bisa Tingkatkan Risiko Aquaplaning?

Honda BR-V saat melewati tanjakan di Wisata Batu Lawang, Cirebon, Jawa Baratkompas.com Honda BR-V saat melewati tanjakan di Wisata Batu Lawang, Cirebon, Jawa Barat

Khusus mobil dengan transmisi continuously variable transmission (CVT), ada beberapa catatan. Pasalnya, perpindahan gigi yang halus sering menjadi persoalan tersendiri dibandingkan transmisi otomatis konvensional.

"Saya sarankan pengemudi pakai triptonic atau mode sport, jangan yang biasa. Kemudian posisikan gear di satu sampai RPM mencukupi untuk naik ke gear dua. Tapi kalau kira-kira mau berhenti lagi (pakai gear) 1 saja," ujar Jusri.

Tahapannya, jika posisi mobil sedang berhenti di tanjakan, usahakan mengaktifkan parking brake. Jangan hanya mengandalkan rem kaki apa lagi menggantungkan gas.

"Kalau digantung untuk CVT atau matik, itu oli transmisi panas, sehingga akan loss. Jadi usahakan setiap berhenti, aktifkan parking brake. Lantas geser gear di posisi N, bukan di D atau P," paparnya.

Kemudian bila mobil sudah ingin melaju kembali, masukkan ke mode triptonic atau sport dengan posisi gir di satu. Secara bertahap, injak rem dan lepas parking brake.

Baca juga: Simulasi Kredit Sedan Bekas, Cicilan Mulai Rp 2 Jutaan

Glory 580 Menanjak, Kamis (10/12/2020).KOMPAS.com/Ruly Glory 580 Menanjak, Kamis (10/12/2020).

"Jika memiliki fitur hill start assist untuk menahan mobil tidak mundur selama tiga detik, jangan tunggu sampai non-aktif. Sebab kalau mobil sudah mundur, momentum bakal hilang. Jadi injak gas perlahan sebelum mobil mundur," kata Jusri.

"Tahan putaran mesin di 1.200-an. Jangan mentang-mentang punya turbo yang aktif di rpm 1.500, langsung diincar di titik tersebut. Kuncinya, jaga momentum dan naikkan putaran mesin secara perlahan," tambahnya.

"Usahakan mantain di atas 1.200 rpm. Kalau kurang tambah, jadi nggak usah buru-buru sampai ke 1.800 rpm, karena anda tahu ini boost dari turbonya di 1.800 anda tarik ke 2.000 rpm, justru takutnya kalau traction control membaca hentakan ini bisa membuat ini spin, dia akan rilis, dan mobil bakal mundur," pungkas Jusri.

Sementara jika pijakan mobil dirasa cukup licin atau macet di kondisi menanjak dan hujan, sebaiknya matikan fitur traction control agar tidak terjadi spin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com