Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengemudi Mobil di Jalan Menurun, Jangan Pakai Gigi Tinggi

Kompas.com - 24/11/2020, 13:22 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudikan kendaraan roda empat tidak hanya perlu mematuhi rambu-rambu lalu lintas saja, tetapi juga harus menguasai medan atau jalan yang dilewati.

Misalkan saja berkendara di jalanan perbukitan di mana banyak jalur naik dan turunan tajam serta panjang.

Pengemudi harus pandai mengatur putaran mesin untuk mencegah agar tidak terlalu sering menggunakan rem.

Hanya saja, terkadang masih ada pengemudi mobil yang mengabaikan mengenai posisi gigi transmisi ketika melaju di jalanan menurun.

Baca juga: Jika SIM Hilang, Pemilik Harus Bikin Baru Lagi?

Contoh, nekat menggeser ke gigi yang lebih tinggi dengan alasan mengurangi getaran mesin ketika gigi transmisi berada di gigi rendah.

Padahal, memindahkan transmisi ke gigi yang lebih tinggi padahal posisi kendaraan melaju di jalanan menurun tidak disarankan.

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, saat melaju di jalanan menurun yang curam sebaiknya jangan menggunakan gigi tinggi.

Wuling Confero S ACT dengan transmisi manual enam percepatan tanpa ada pedal kopling. Wuling Confero S ACT dengan transmisi manual enam percepatan tanpa ada pedal kopling.

“Karena untuk membantu pengereman dengan engine brake, yang dikhawatirkan kalau hanya mengandalkan sistem rem pada roda bisa overheat dan bisa terjadi vapor lock (masuknya uap air ke saluran pengereman), “ kata Didi kepada Kompas.com, Selasa (24/11/2020).

Didi menambahkan, ketika transmisi yang awalnya gigi rendah kemudian di ganti ke gigi yang lebih tinggi padahal kondisi jalan menurun justru akan mengurangi daya engine brake.

“Kalau meluncurkan dengan gigi yang lebih tinggi akan mengurangi daya engine brakenya,” ucapnya.

Baca juga: Catat, Ini Syarat dan Biaya Mengurus SIM yang Hilang

Didi juga mengatakan, ketika melaju di jalan menurun dan pengemudi ingin memindahkan transmisi ke gigi lebih rendah juga jangan asal menggeser tuas persneling.

Ilustrasi Rem blong Ilustrasi Rem blong

Tetapi, juga harus memperhatikan putaran mesin atau RPMnya. Pasalnya, jika salah atau terlalu tinggi RPM dan transmisi dipindahkan bisa terjadi kerusakan pada mesin.

“Dan juga diperhatikan juga RPM saat memindahkan gigi yang lebih rendah jangan sampai terjadi over running juga,” katanya.

Baca juga: Bisakah SIM Gantikan KTP Saat Bayar Pajak Kendaraan?

Overrunning adalah ketika putaran mesin terlalu tinggi dan transmisi dipindahkan ke gigi lebih rendah sehingga bisa membuat mesin tidak mampu menahan putaran roda.

“Akibatnya bisa terjadi mesin rusak atau jebol karena komponen mesin tidak kuat menahan. Ini karena mesinnya dipaksa ngikutin putaran roda jadinya, jadi harus diperhatikan juga beban kendaraannya dan turunannya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com