Meski begitu, mesin inline dipercaya memiliki keunggulan tersendiri. Salah satunya kemampuan menikung yang lebih baik ketimbang mesin V4.
“Mesin V4 punya power lebih besar dibandingkan mesin inline-4, tapi kecepatan menikungnya lambat. Kamu harus bekerja lebih keras untuk menguasainya,” ucap Brivio, dikutip dari Motosan.
“Sementara mesin inline tidak secepat itu, tapi kamu lebih lincah dan kamu lebih cepat saat menikung,” katanya.
Baca juga: Catatan Podium Joan Mir di MotoGP 2020, Hanya Sekali Podium Pertama
Selain lebih memilih kemampuan menikung yang lebih baik ketimbang tenaga, Suzuki juga punya strategi tersendiri pada setiap balapan.
Berdasarkan data lap time, ternyata mesin V4 dan inline-4 tidak memiliki perbedaan waktu yang signifikan karena masing-masing memiliki plus minus.
“Jika kamu melihat kalender balap, ada sirkuit yang lebih cocok dengna mesin V4, seperti Qatar dan Spielberg. Tapi ada juga sirkuit di mana kami bisa bertarung untuk memenangkannya,” kata Brivio.
Baca juga: Toyota Kuasai Pasar Penjualan Mobil Nasional Januari-Oktober 2020
Di samping itu, Brivio juga mengatakan mesin inline-4 cenderung lebih cocok untuk pebalap rookie dan pebalap dengan gaya balap tertentu.
Sedangkan mesin V4, cocok buat pebalap agresif meski butuh proses penyesuaian untuk memahami karakter mesin tersebut.
“Kamu harus pintar dan berpikir soal strategi. Ini masalah teknologi antara konsep dan filosofi,” tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.