Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Insentif, Jualan Mobil Indonesia Tertinggal Thailand dan Malaysia

Kompas.com - 10/11/2020, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Jika dibandingkan dengan negara tetangga, penjualan mobil di Indonesia belum bisa dikatakan pulih sepenuhnya. Dalam beberapa bulan terakhir, penjualan memang sempat mengalami tren positif.

Namun berdasarkan data ASEAN Automotive Federation (AAF), penjualan mobil di dalam negeri telah anjlok 50 persen pada periode Januari-September 2020 atau hanya mendapat 372.046 unit saja.

Padahal pada jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan mobil dalam negeri bisa meraih 755.094 unit. Bahkan, Indonesia yang biasanya menempati urutan pertama penjualan mobil di Asia Tenggara, sempat turun ke posisi lima.

Baca juga: Diskon Motor Sport 250 cc, Kawasaki Ninja Tembus Rp 10 Juta

Mobil-mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, saat tiba di dermaga Car Terminal,  Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Mobil-mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, saat tiba di dermaga Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.

Kini, Indonesia perlahan bangkit dengan menempati posisi ketiga. Tapi belum bisa melewati capaian penjualan mobil di Thailand dan Malaysia.

Masih dari data AAF, Thailand jadi negara dengan raihan penjualan terbanyak pada September 2020, yakni 77.907 unit atau naik 2,2 persen daripada September tahun 2019.

Kemudian Malaysia berada di tempat kedua, yang pada September lalu berhasil menjual 56.444 unit atau meningkat 26,4 persen daripada September lalu.

Baca juga: Tol Cimanggis-Cibitung Siap Beroperasi Besok, Tarif Masih Gratis

Ilustrasi booth Perodua di sebuah pameran otomotif di Malaysia.Facebook.com/Perodua Ilustrasi booth Perodua di sebuah pameran otomotif di Malaysia.

Sedangkan Indonesia baru menjual 48.554 unit pada September 2020, atau turun 47,9 persen dibandingkan September tahun sebelumnya.

Meningkatnya penjualan mobil di Thailand dan Malaysia bukannya tanpa alasan. Pemerintah setempat banyak meluncurkan insentif agar penjualan bisa meningkat di tengah pandemi Covid-19.

Thailand misalnya sempat meluncurkan kupon tukar tambah, yang tiap kuponnya bernilai 100.000 baht atau setara Rp 47 jutaan.

Baca juga: Tanpa Mesin Bakar, Servis Berkala Mobil Listrik Seperti Apa?

Ilustrasi pameran otomotif, Bangkok International Motor Show.bangkokpost.com Ilustrasi pameran otomotif, Bangkok International Motor Show.

Kupon ini dapat dimanfaatkan konsumen perorangan untuk membeli mobil dengan pajak yang sudah dikurangi. Jadi kalau ada konsumen yang mau tukar tambah mobil baru, diberi diskon sekitar Rp 47 jutaan.

Sementara Malaysia punya cara lain, yakni dengan membebaskan pajak mobil baru. Kebijakan yang dimulai pada Juni 2020 ini, ternyata terbukti membantu pemulihan ekonomi setempat.

Kebijakan ini memberikan pajak penjualan sepenuhnya untuk mobil rakitan lokal (CKD), dan diskon pajak 50 persen untuk model impor utuh (CBU), sejak 15 Juni sampai 31 Desember mendatang.

Baca juga: Rossi Gagal Finis Lagi, Alasan Motornya Mogok di GP Eropa

Negara-negara yang tergabung di ASEANshutterstock.com Negara-negara yang tergabung di ASEAN

Selain Indonesia, Filipina dan Singapura juga mengalami nasib sama dengan anjlok 44,6 persen dan 44,4 persen year-on-year 2020 dibanding 2019.

Sedangkan Brunei Darussalam dan Myanmar sebetulnya mencatat pertumbuhan positif dengan peningkatan 11,6 persen dan 5,9 persen. Tapi secara total penjualan masih berada di bawah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com