Sementara untuk jenis teknologi pengisian dayanya, dijelaskan pada ayat (4), yakni ;
Jenis teknologi pengisian ulang untuk KBL Berbasis Baterai yang digunakan pada SPKLU, antara lain:
a. pengisian normal (normal charging);
b. pengisian cepat (fast charging); dan
c. pengisian ultracepat (ultrafast charging).
Dengan adanya ketetapan masalah colokan tersebut, Ferry menjelaskan bila Kementerian ESDM berharap akan ada pertumbuhan infrastruktur SPKLU ke depanya guna memancing minat masyarakat menggunakan mobil listrik.
Baca juga: 10.000 SPBKLU Ditargetkan Bakal Tersebar di 2025
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana, menyampaikan bila pihaknya telah memiliki road map untuk pengembangan jumlah SPKLU di Indonesia. Dari 62 unit yang ada di 37 lokasi, akan bertambah hingga ribuan.
"Pada 2025 nanti ditargetkan yang terpasang adalah 2.465 unit, lalu di 2030 akan terpasang 7.146 unti SPKLU. Untuk penempatannya sama, yaitu pada lokasi-lokasi yang mudah dijangkau masyarakat," ucap Rida saat webinar memperingati Hari Listrik Nasional ke-75, Selasa (3/11/2020).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.