Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Tren Helm Custom Menjamur, Bagaimana Tingkat Keamanan bagi Kepala?

Kompas.com - 06/11/2020, 11:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika berkendara motor, setiap biker wajib menggunakan helm. Memilih helm juga kembali ke selera masing-masing. Namun jika tidak menemukan helm yang sesuai keinginan, biasanya memilih untuk melakukan kustomisasi.

Kreativitas orang Indonesia bisa dibilang tinggi, helm custom semakin marak, bisa diubah sedemikian rupa menjadi berbeda. Misalnya menambahkan aksen-aksen rambut gimbal, melubangi bagian batok, sampai mengganti model tali pengikat yang digunakan.

Jika dihubungkan dengan keselamatan berkendara, apakah melakukan kustomisasi pada helm ini aman bagi kepala bikers yang menggunakan?

Baca juga: Pilihan MPV Murah Bekas Taksi, Wuling Confero Rp 57 Juta, Honda Mobilio Rp 89 Juta

Agung Budi Triyono (40) pemilik Agungs Helm Retro menggunakan helm tabung gas melon 3 kg KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Agung Budi Triyono (40) pemilik Agungs Helm Retro menggunakan helm tabung gas melon 3 kg

Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani mengatakan, selama model helm custom tersebut tidak mengubah bagian-bagian penting pada helm, maka masih aman untuk digunakan.

“Bagian penting pada helm itu seperti shell atau lapisan terluar helm, EPS liner sebagai peredam, comfort liner atau busa di bagian dalam yang menunjang kenyamanan, visor untuk melindungi wajah dan paling penting pengikat,” ucap Agus kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Namun jika di-custom dengan membuat lubang-lubang pada shell, tentunya fungsi sebagai pelindung kepala jadi tidak sempurna. Begitu juga dengan mengubah tali pengikat dengan yang lain, ini bisa berbahaya.

Baca juga: Bus Bikinan Bengkel Primajasa, Bisa Gendong Mobil

Helm yang keluar dari pabrikan tentunya sudah melalui uji keamanan pada tali pengikat sesuai standar SNI. Jadi jangan asal ganti, karena dikhawatirkan kekuatannya tidak semaksimal helm standar,” kata Agus.

Jika ingin melakukan modifikasi pada helm, Agus menyarankan jika hanya mengubah warna atau menambah gambar-gambar saja. Jika sudah mengubah bagian-bagian penting di helm, sangat tidak disarankan untuk dipakai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke