“Karena merasa kendaraannya sangat spesial secara fisik, mesin maupun harga membuat mereka merasa lebih dari yang lain. Sehingga merasa harus mendapatkan prioritas,” ucap Sony.
Dan penyebab yang lainnya adalah kurangnya toleransi dari anggota klub motor gede tersebut terhadap orang lain atau pengguna jalan yang ada.
Menurut Sony, pemilik moge bisa dikategorikan bukanlah orang sembarangan. Dengan harga yang cukup fantastis tentunya pemilik harley adalah orang yang berkecukupan bahkan bisa disebut kaya.
“Pemilik kendaraan tersebut rata-rata orang berada, sehingga kurang bertoleransi dengan yang lain,” ucapnya.
Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Akan Berlaku di Seluruh Indonesia
Menurut Sony, saat touring di jalan raya penting sekali bagi peserta untuk paham berbagi, menggunakan fasilitas jalan dan tujuan dari berkendara juga harus jelas.
“Kalau mau konvoi atau riding cuma untuk pamer, sebaiknya berpikir dua kali, ingat nama besar klub harusnya dijaga dan dijadikan contoh baik dalam berlalu lintas, sehingga masyarakat simpatik dengan perilakunya,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.