Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyalakan Mesin Mobil dengan Cara Didorong Bikin Transmisi Rusak?

Kompas.com - 28/10/2020, 18:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menyalakan mesin dengan cara didorong bisa dilakukan saat mobil sulit di starter. Biasanya juga karena aki yang sudah melemah sehingga mesin sulit dinyalakan dengan starter.

Cara menyalakan seperti ini memang bisa dilakukan pada mobil manual dalam keadaan darurat. Namun, ada efek buruk dari menyalakan mesin dengan cara memasukkan gigi saat mobil didorong.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi mengatakan, kalau didorong paksa, berarti ada tumbukan di gigi yang masuk tersebut.

Baca juga: Cara Jitu Cegah Tabrak Belakang di Jalan Tol

Tampak petugas dan warga tengah membantu mendorong serta mengganjal kendaraan pemudik yang mogok di jalur tanjakan Kamojang-Ibun.Foto Humas Polda Jabar Tampak petugas dan warga tengah membantu mendorong serta mengganjal kendaraan pemudik yang mogok di jalur tanjakan Kamojang-Ibun.

“Permukaan giginya rusak dan akan membuat gigi transmisinya lebih cepat aus,” ucap Supriyadi kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Jika gigi transmisi menjadi aus, pengemudi akan sulit memasukkan gigi. Lebih parah lagi, jika hentakan saat ingin menyalakan mesinnya sangat kuat, gigi transmisi bisa rompal atau copot.

Baca juga: Morbidelli Bisa Juara Karena Ikuti Gaya Rossi

“Misalnya di dorong di jalan yang menurun, itu akan kuat dorongannya, jadi bisa membuat gigi transmisinya rompal. Berbeda dengan didorong pakai tangan di jalan yang datar,” kata Supriyadi.

Untuk menghindari kerusakan, memang lebih baik meminta bantuan pada mekanik bengkel. Selain itu, bisa juga meminta bantuan kepada mobil lain untuk jumper aki, sehingga mobil bisa dinyalakan mesinnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com