Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan SPBU Tolak Konsumen yang Beli Bensin Pakai Botol Plastik

Kompas.com - 27/10/2020, 11:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak SPBU yang menolak pembelian bahan bakar baik bensin dan solar menggunakan jeriken plastik. Sosialiasinya sudah dilakukan sejak lama dan sering tertulis di papan larangan.

Sales Branch Manager PT Pertamina (Persero) Arif Wahyu Perdana, mengatakan, jeriken plastik atau sering juga wadah bekas botol air minum berbahaya karena dapat menimbulkan listrik statis, sehingga bisa menyebabkan kebakaran.

Menurut dia, kecuali jika membawa surat rekomendasi dari dinas terkait. Hal ini karena BBM tersebut merupakan BBM jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) dan bahan bakar tertentu (JBT) tetap harus ada surat rekomendasi dinas terkait.

Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

Jerikan plastik disebut tidak mampu menghantarkan listrik ke tanah, berbeda dengan bahan logam. Padahal, ketika nozel pertama kali mengisi volume berpotensi menimbulkan listrik statis.

Baca juga: Mana yang Lebih Dulu Diganti, Ban Depan atau Belakang?

"Hindari pakai jeriken plastik karena tak mampu menghantarkan listrik. Sekalipun menggunakan yang berbahan logam, itu pengisiannya harus ditaruh di bawah, karena tanah itu penghantar listrik statisnya lebih sempurna, jadi api tidak akan muncul," ujar Arif kepada Kompas.com, belum lama ini.

Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara ITB, mengatakan, secara material jerikan plastik juga tidak rekomen untuk menampung bahan bakar.

Baca juga: Ketahui Ini 5 Cara Bedakan BPKB Asli dan Palsu

Ilustrasi jeriken dari bahan pelat bajaBurkhart Ruechel Ilustrasi jeriken dari bahan pelat baja

Yus mengatakan, bahan bakar memiliki senyawa khusus yang dapat merusak wadah berbahan plastik.

“Kandungan polimer dari wadah plastik bisa rusak dan larut jika bertemu dengan bensin,” ujar Yus, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dalam waktu yang lama plastik bisa menipis dan bocor. Maka itu, kata Yus jeriken dari bahan plastik kurang direkomendasikan untuk dibawa dalam mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com