Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Jarang Dipakai Selama PSBB, Perlukah Membuka Kaca Jendela?

Kompas.com - 10/10/2020, 11:41 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tentunya intensitas penggunaan kendaraan roda empat juga berkurang.

Jika sebelumnya, mobil selalu digunakan setiap hari selama bekerja baik untuk berangkat ke kantor atau pun melakukan perjalanan lainnya.

Tetapi semenjak PSBB kendaraan lebih banyak berada di garasi dibandingkan digunakan untuk melakukan perjalanan.

Meski begitu, perawatan terhadap kendaraan juga tidak boleh dilupakan meskipun mobil jarang sekali dipakai.

Untuk kendaraan yang jarang digunakan, perlukah rutin melakukan buka tutup jendela agar udara yang di dalam kabin bisa bersirkulasi dengan bagus?

Baca juga: Blokir STNK Tak Perlu ke Samsat, Begini Caranya

Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia Sigit Wahyu Anggoro mengatakan, perlu tidaknya membuka jendela selama mobil tidak dipakai tergantung juga pada tempatnya.

Jika mobil berada di dalam garasi yang tertutup dan kondisinya steril bisa juga dilakukan pembukaan jendelanya.

Ilustrasi mobil terparkir.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi mobil terparkir.

“Kalau sekarang ada transfer virus masuk ke dalam mobil, jendela perlu ditutup atau tidak tergantung di mana mobil itu disimpan. Misalkan di dalam garasi yang steril, terjaga dari virus bisa juga dibuka sedikit jendelanya,” katanya kepada Kompas.com, Sabtu (10/10/2020).

Tetapi, Sigit menambahkan, jika mobil ditempatkan di lokasi terbuka dan bisa berpotensi terjadi penyebaran virus sebaiknya jendela tetap dalam kondisi tertutup.

Dengan begitu, maka kondisi di dalam kabin akan lebih terjaga dari penyebaran virus atau pun bakteri berbahaya.

“Kalau mobil diparkir di luar, sebaiknya tidak perlu dibuka supaya tidak ada virus masuk.
Baru kalau mobil mau digunakan baru jendela dibuka, biar ada sirkulasi,” katanya.

Baca juga: Kendaraan yang Sudah Dijual Sebaiknya Langsung Blokir STNK, Ini Alasannya

Ilustrasi Fogging mobilIstimewa Ilustrasi Fogging mobil

Pelayanan perawatan interior

Sigit juga mengatakan, untuk menjaga kebersihan dan kesterilan kabin dari virus atau pun bakteri pemilik mobil bisa melakukan pembersihan menggunakan disinfektan.

Sejak adanya pandemi, CARfix kebanjiran pelayanan untuk membersihkan bagian interior termasuk juga menggunakan disinfektan hingga sinar ultraviolet (UV).

Perawatan bagian interior mobil mengalami peningkatan hingga 100 persen sejak adanya virus Corona.

“Peningkatannya sangat tajam bisa sampai 100 persen, jika sebelumnya pembersihan kabin itu jarang banget dilakukan. Tetapi sekarang requestnya itu (membersihkan interior),” ucapnya.

Baca juga: STNK Hilang Tapi Motor Masih Kredit, Begini Cara Mengurusnya

Biasanya, jasa pembersihan interior ini menjadi satu paket untuk perawatan kendaraan. Tetapi, jika ingin melakukan pembersihan interior saja harganya cukup terjangkau.

“Untuk pembersihan interior menggunakan cairan disinfektan biayanya Rp 60 ribu, kalau menggunakan fogging Rp 80 ribu, sedangkan yang menggunakan UV harganya Rp 130 ribu,” tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com