Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Motor 2-Tak yang Paling Banyak Direstorasi

Kompas.com - 01/10/2020, 15:21 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren restorasi sepeda motor tidak pernah surut hanya modelnya saja yang berganti-ganti.

Seperti beberapa tahun ke belakang kembali marak merestorasi motor-motor lawas 2-tak. Modelnya pun macam-macam mulai dari motor sport sampai bebek.

Baca juga: 3 Motor Klasik Favorit buat Bahan Modifikasi

Wahyu Diwa, builder dari Diwa Creative Studio, di Depok, Jawa Barat, mengatakan, tren restorasi bebek retro 4-tak memang meledak beberapa tahun terakhir tapi kini 2-tak juga ramai.

"Sekarang justru lagi bangkit yang 2-tak. Yamaha, Suzuki yang marak Force1, F1ZR, V80 dan Suzuki RC100," kata Diwa kepada Kompas.com, belum lama ini.

Salah satu Yamaha F1ZR lansiran 2001 yang baru saja laku terjual di stan Greenseta, saat penyelenggaraan Pasar Jongkok Otomotif 2018 di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (7/4/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu Yamaha F1ZR lansiran 2001 yang baru saja laku terjual di stan Greenseta, saat penyelenggaraan Pasar Jongkok Otomotif 2018 di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (7/4/2018).

1. Yamaha F1ZR

Nugroho Dwi Prastiko, pemilik diler motor bekas ( mokas) Nugroho Motor, di Kartasura, Jawa Tengah (Jateng) mengatakan, harga bekas FIZR masih cukup tinggi.

“Untuk yang FIZR biasa kisaran harganya Rp 7,5 juta, kemudian yang full clutch Rp 11,5 juta sedangkan yang Caltex bisa mencapai Rp 15 juta,” ujarnya.

Pada kesempatan berbeda, Tri Sekam, pemilik diler mokas Setia Kasih Motor, mengatakan harga bekas FIZR naik hingga 100 persen.

“Kenaikan harga ini salah satunya karena banyaknya muncul klub motor serta penggemar motor dua tak. Sementara, keberadaan motor sudah langka,” katanya.

Suzuki Satria 2-takAndi Panser/Blue Tech Suzuki Satria 2-tak

2. Suzuki Satria 2-Tak

Pamor Suzuki Satria tidak pernah surut. Saat meluncur motor ini identik motornya anak muda. Kencang dan tampilan menawan.

Kini belasan tahun kemudian Suzuki Satria masih digandrungi. Tak jarang, kolektor membeli dalam kondisi 'bahan' lantas merestorasinya.

Di Indonesia, Suzuki Satria 2-tak ada tiga varian yakni Satria 120 S, Satria 120 R alias Satria Lumba-lumba, dan terakhir Satria 120 R LSCM atau disebut Satria Hiu.

Salah satu Yamaha RX King. RX King merupakan salah satu motor lawas yang banyak digemari dan belakangan banyak diburu penggemarnya.KompasOtomotif/Alsadad Rudi Salah satu Yamaha RX King. RX King merupakan salah satu motor lawas yang banyak digemari dan belakangan banyak diburu penggemarnya.

3. Yamaha RX-King

Julukan motor jambret yang tenar medio 90'an perlahan mulau luntur. Semenjak berhenti diproduksi pada 2008 silam, harga RX-King terus merangkak naik dan kini jadi motor mahal.

Citra RX-King mulai berubah menjadi motor mahal karena motor ini mulai terjual dengan harga fantastis. Di lapangan tak jarang RX-King terjual hingga puluhan juta rupiah tergantung kondisi.

Hal itu pun berpengaruh pada keinginan untuk merestorasi motor sport 2-tak tersebut. Semenjak banyak RX-King yang berhasil terjual mahal, suku cadangnya kini mulai sulit dicari di diler.

"Part RX-King jadi banyak yang cari sehingga harganya tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET). Part di diler jadi kosong tapi di online shop jadi banyak. Jadi untuk para pemain pemula harus cermat," kata Muchrodin, Ketua Umum Yamaha RX King Indonesia (YRKI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com