Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda CBX1000 Cafe Racer dengan Kaki-kaki Radikal

Kompas.com - 30/09/2020, 10:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Honda CBX1000 merupakan motor gede (moge) dengan mesin 6-silinder segaris. Tampilan mesinnya saja sudah berhasil mendominasi, apalagi jika dibangun menjadi motor custom.

Dikutip dari BikeExif.com, Wido Veldkamp, builder dari WiMoto di Belanda, berhasil mewujudkan konsep gila dari Reinoud, pemilik motor, untuk membuat cafe racer dari CBX tersebut, dengan kaki-kaki yang radikal.

Baca juga: Honda GB500 TT, Cafe Racer Asal Jepang Cita Rasa Eropa

"Reinoud memiliki ide gila untuk membangun sesuatu dengan dua suspensi single sided," kata Wido, yang membuat motor tersebut bisa dikendarai untuk harian, bukan sekadar motor kontes.

Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.bikeexif.com Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.

Tidak ada tuntutan khusus, hanya bannya peleknya harus jari-jari dan motor harus terlihat serta berperforma luar biasa serta

Wido menjelaskan, CBX tersebut sebelumnya sudah dimodifikasi. Tapi, gaya yang diusung dianggap sudah ketinggalan zaman.

Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.bikeexif.com Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.

CBX1000 ini diukur setiap incinya dan dibuat model desainnya menggunakan software SolidWorks 3D CAD. Banyak waktu yang dihabiskan di depan komputer untuk membuat kaki-kaki atau suspensinya bisa sesuai harapan.

Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.bikeexif.com Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.

Selanjutnya, Wido langsung memotong dan mengubah rangkanya. Termasuk menyematkan subframe baru dan menambahkan rangka penguat untuk membantu rangka menahan kekuatan torsi dari suspensi single-sided.

Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.bikeexif.com Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.

Setelah itu selesai, baru pengerjaan suspensi mulai dilakukan. Suspensi depan menggunakan model girder dikombinasikan swingarm monoshock.

Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.bikeexif.com Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.

Bagian rodanya menggunakan diameter 18 inci dengan tromol copotan dari BMW R1200GS. As roda juga hasil custom, dengan bearing depan dari Volkswagen Golf dan bearing belakang Honda VFR750.

Beralih ke bagian bodi, Wido mencocokkan tangki CBX dengan buritan yang menyempit. Untuk kelistrikan, kabel bodi semua disimpan rapih.

Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.bikeexif.com Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.

Spidometer dan saklar-saklar diganti jadi lebih modern dengan merek Motogadget. Setang pun diganti, termasuk dengan tuas gas dan grip dari Domino. Pencahayaan juga tentunya menggunakan LED.

Salah satu bagian yang paling menonjol selain kaki-kaki adalah knalpotnya. Dengan enam pipa knalpot yang keluar dari masing-masing silinder, pipanya dilapisi krom dan dijadikan satu di bagian silencer.

Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.bikeexif.com Honda CBX1000 bergaya cafe racer dengan suspensi depan dan belakang single-sided.

Sentuhan akhir adalah warnanya yang kontras antara bodi dengan komponen rangka. Tapi, justru itu yang membuat tampilannya jadi luar biasa.

"Handling terasa netral dan sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Terasa sangat stabil dan candu melihat suspensi depan bekerja," kata Wido.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com