Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Bahaya Mengganti Gigi Saat Mobil Lewat Tanjakan dan Turunan

Kompas.com - 26/09/2020, 10:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kontur jalanan di Indonesia sangatlah beragam, banyak jalan berbukit yang penuh tanjakan dan turunan.

Tentunya melewati tanjakan dan turunan tidak semudah mengemudi di jalan yang rata.

Salah satu kesalahan yang biasa dilakukan saat melewati tanjakan maupun turunan, yaitu mengganti gigi transmisi, khususnya mobil manual.

Kesalahan ini bisa menyebabkan kecelakaan bagi pengemudi maupun pengguna jalan lain.

Ganti posisi gigi

Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan mengatakan, ketika mengemudi di tanjakan dalam kecepatan yang rendah, jangan pernah mencoba untuk mengganti gigi transmisi.

Baca juga: Jika Pajak Mobil Baru Nol Persen, Fortuner, Pajero Sport, dan CR-V Cuma Rp 200 Jutaan

Mobil pickup yang mengangkut rombongan pengantar lamaran nikah berada di jurang sedalam 8 meter di turunan jalan gunung kutu babi kecamatan Lumbis Nunukan Kaltara, 3 orang meninggal dalam peristiwa ini. Dok Bajib MesaakKompas.com/Ahmad Dzulviqor Mobil pickup yang mengangkut rombongan pengantar lamaran nikah berada di jurang sedalam 8 meter di turunan jalan gunung kutu babi kecamatan Lumbis Nunukan Kaltara, 3 orang meninggal dalam peristiwa ini. Dok Bajib Mesaak

“Kalau sudah di tengah tanjakan kita mengganti gigi, bila kurang cepat atau salah posisi gigi, mobil bisa mundur,” ucap Marcell kepada Kompas.com, Jumat (25/9/2020).

Marcell juga mengatakan, jika di jalan menurun mengganti gigi, mobil jadi tidak terkendali.

Mobil akan meluncur lebih cepat karena kopling dan mesin akan los, sehingga tidak ada engine brake yang membantu pengereman.

Jadi, hal yang harus dilakukan pengemudi sebelum menemui tanjakan atau turunan yaitu menurunkan gigi.

Tuas transmisi mobil matik Tuas transmisi mobil matik

Kesalahan

Selain itu, ada lagi kesalahan cara mengemudi di turunan dan tanjakan yang bisa membahayakan.

Baca juga: Bola Panas Wacana Relaksasi Pajak Nol Persen Mobil Baru

“Cara yang salah yaitu mendahului di turunan karena bisa saja kendaraan jadi tidak terkontrol dengan baik dan berakibat celaka,” kata Marcell.

Kebiasaan salah lainnya yang kerap dilakukan pengemudi adalah memosisikan tuas pada gigi tinggi atau ada pula yang menetralkan transmisi.

Rem mobil matikStanly/Otomania Rem mobil matik

Dalih yang biasanya diungkapkan pengemudi adalah biar irit bahan bakar atau meminimalisasi suara dengung mobil karena engine brake pada gigi rendah.

Padahal, perilaku tersebut sangat berbahaya karena mobil dalam kondisi los atau tidak terkontrol.

Efek lain yang biasanya timbul akibat perilaku tersebut adalah beban rem biasanya akan lebih berat karena tidak dibantu deselerasi mesin.

Perilaku yang berbahaya satu lagi yaitu mengemudi terlalu cepat di tanjakan. Marcell mengatakan, ketika mengemudi terlalu cepat, tidak memperhitungkan kemungkinan ada titik buta di ujung tanjakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com