Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Kebanyakan Gaya, Melakukan Slipstream di Tol

Kompas.com - 18/09/2020, 10:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran akses tol semakin memudahkan pengendara kala berpergian. Namun dengan jalur yang panjang, ada beberapa kebiasaan yang harus dihilangkan pengendara selama menggunakan jalan tol.

Salah satunya adalah kebiasaan "menempel" alias mengikuti kendaraan lain dari belakang dengan posisi dekat dalam kecepatan tinggi. Ini kerap dilakukan oleh pengendara dengan mengikuti bus antar kota yang berjalan dengan kecepatan tinggi atau kendaraan penumpang lain yang berjalan beriringan.

Baca juga: Triton 4x4 Jadi Armada Bengkel Berjalan KTB di Kalimantan

Terorinya adalah memanfaatkan aliran udara atau slipstream yang diklaim dapat menghemat bahan bakar. Training Director Safety Defensive Consultant, Sony Susmana, mengungkapkan, kebiasaan ini tidak boleh dilakukan, dan tidak hanya di tol tapi juga pada jalan biasa.

 

Ilustrasi slipstream di belakang trukcnet.com Ilustrasi slipstream di belakang truk

Slipstream itu teknik balap, buat apa dilakukan di jalan tol biasa. Baiknya kalau memang mau menghemat bahan bakar tentu melakukan teknologi eco-driving,” ujar Sony belum lama ini kepada Kompas.com.

Baca juga: Apakah Bus Pintu Tengah Memiliki Bagasi yang Lebih Kecil?

Sony mengungkapkan, teknik slipstream bisa diganti dengan teknik berkendara sesuai aturan di jalan tol yakni kecepatan maksimal menyesuaikan rambu. Selain itu juga putaran mesin konstan dan tidak banyak melakukan manuver.

Teknik slipstream berbahaya dilakukan mengingat jarak antar kendaraan cukup dekat. Ini dapat menimbulkan potensi kecelakaan beruntun akibat kurangnya ruang yang bereaksi.

“Teorinya kan misal keceptan 80 km per jam (kpj), jaraknya 80 meter. Bisa juga dengan teori tiga detik antar kendaraan. Itu yang justru dapat menghemat bahan bakar juga aman dilakukan,” tutur Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com