Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Terbakar di SPBU, Ingat Bahaya Main Ponsel Saat Isi Bensin

Kompas.com - 15/09/2020, 07:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, beredar video yang memperlihatkan mobil terbakar saat mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Beruntung sopir tersebut sigap mendorong mobil menjauh dari dispenser BBM.

Kejadian ini menimpa Toyota Avanza di Palu, Sulawesi Tengah. Tepatnya di SPBU Diponegoro, Kota Palu, Minggu (13/9/2020).

Baca juga: Aksi Sigap Seorang Sopir Selamatkan SPBU dari Kebakaran

Namun, jika diperhatikan video tersebut, api yang menyala bersumber dari depan. Terlihat seperti ada ledakan dari dalam mobil.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Baru-baru ini sebuah video yang menayangkan insiden satu unit mobil terbakar saat mengisi BBM di sebuah SPBU beredar di media sosial instagram. Video yang menampilkan detik-detik peristiwa saat mobil itu terbakar diketahui melalui sebuah rekaman CCTV. Viralnya video tersebut malah membuat warganet menyorot aksi sigap sang sopir yang rela membahayakan dirinya demi menyelamatkan yang lain. Peristiwa menegangkan tersebut terjadi di SPBU Diponegoro yang berlokasi di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada hari Minggu (13/9/2020). ??????????????????? Free share, Like, komentar & tag temanmu untuk ikut bersama kita guys #info_tetangga ??????????????????? Follow @info_tetangga ?????????????????????????????? #beritanasional #kamuharustau #detikhitz #berita #viral #fakta #infoheboh #tribunnews #medantalk #kompascom #jktinfo #infojakarta #informasi #manaberita #bandungjuara #inews #liputan6 #sumberindotawa @info_tetangga

A post shared by HaryCops (@harycops_wsn2018_) on Sep 14, 2020 at 3:03am PDT

Meskipun belum ada kepastian apa yang menjadi penyebab terbakarnya mobil tersebut, tak sedikit yang menduga kejadian tersebut diakibatkan oleh ponsel yang aktif atau dioperasikan di dalam mobil.

Larangan keras

Perlu diingat, bahwa salah satu larangan keras di SPBU adalah menggunakan atau mengoperasikan ponsel.

Menurut pihak SPBU, perangkat di dalam ponsel dan jaringan dapat memicu terjadinya percikan api.

Baca juga: Isi Bensin Tanpa Keluar Mobil, Begini Cara Amannya

Paimin, Kepala SPBU Pertamina MT Haryono, mengatakan, kerenggangan baterai ponsel menjadi salah satu pemicu terjadinya api.

Sebab, baterai memiliki arus listrik, sedangkan SPBU dikelilingi oleh uap bensin.

"Pada saat koneksi, penggunaan baterai ada setrum, kami khawatir kalau ada celah ada percikan. Seperti menyalakan saklar saja, dalam kondisi malam, waktu menyalakan saklar suka ada percikan kan. Penjelasan yang mudah dipahaminya seperti itu," kata Paimin, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Tangkapan layar mobil terbakar di sebuah SPBU di kota Palu, Sulawesi Tengah (13/9/2020).Instagram/viralterkini99 Tangkapan layar mobil terbakar di sebuah SPBU di kota Palu, Sulawesi Tengah (13/9/2020).

Paimin menambahkan, menggunakan ponsel untuk tujuan apapun dilarang di SPBU.

Tak hanya sekadar menelepon, tapi kegiatan lain seperti berselancar internet, membuka aplikasi, media sosial dan sebagainya juga dilarang.

Listrik statis

"Sifatnya tidak boleh, karena setiap kita menghidupkan dan membuka aplikasi, HP, medsos, begitu, itu pasti menggunakan jaringan dan dan baterai, dan HP juga ada listrik statis," ujar Paimin.

Penyebab kebakaran lain yang berasal dari ponsel juga bisa dipicu oleh sinyal.

Ponsel berkerja memakai sinyal, sedangkan media pengantar sinyal adalah udara. Di udara banyak gas yang terkandung, salah satunya uap bensin karena bensin mudah menguap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com