Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kencan dengan Benelli Leoncino 250

Kompas.com - 07/09/2020, 10:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Benelli Leoncino 250 memang menggoda. Motor naked dengan gaya scrambler ini juga dibekali fitur dan spesifikasi yang memadai untuk motor kelas seperempat liter.

Pertama mencoba Leoncino 250 motor ini terasa pas. Tinggi jok 810 mm memang mengharuskan kaki sedikit jinjit. Tapi dengan dimensi panjang 2.030 mm, lebar 840 mm dan tinggi 1.115 mm, motor ini masih sesuai untuk postur orang Asia dengan tinggi 170 cm ke bawah.

Posisi berkendara terasa nyaman. Setang bawaan cukup lebar dan tinggi. Posisi footstep tinggi dan tertarik ke belakang. Keunggulannya membuat gaya berkendara lebih sigap dan sporti, tapi kalau tidak biasa bisa cepat pegal.

Baca juga: Tampang Menggoda Benelli Leoncino 250

Review Benelli Leoncino 250Kompas.com Review Benelli Leoncino 250

Menariknya ialah tangki bahan bakar. Dari samping terlihat penuh atau besar. Tapi ketika berada di jok maka tidak seperti itu. Bentuk tangkinya menyempit di belakang sehingga mudah dikempit pangkal paha.

Catatannya ialah tangki yang mampu menyimpan 12,5 liter bensin tersebut memakai kondom. Jadi bentuk asli tangkinya bukan seperti itu, sedangkan yang tampak di luar ialah kondom plastik bodi.

Berkendara dengan Leoncino 250 tidak sulit. Waktu beradaptasi cukup minim karena motor ini mudah dikendarai. Melaju dengan Leoncino 250 terasa mantap. Keunggulannya lagi banyak mata yang melirik di jalan.

Review Benelli Leoncino 250Kompas.com/ Setyo Adi Nugroho Review Benelli Leoncino 250

Jujur saja selama kencan dengan Leoncino 250, Kompas.com selalu mengajaknya saat situasi lenggang dan baru keluar saat malam. Sebab kondisinya masih memungkinkan kerja dari rumah, sehingga jarang keluar saat jam sibuk.

Apa yang dirasakan ialah Leoncino 250 punya karakter mesin urban. Motor ini enak buat harian. Tenaga mesinnya mengalir dari bawah ke atas. Gigi atasnya enak buat ''manteng'' sedangkan di gigi bawah tidak kedodoran.

Belok dengan Leoncino juga nyaman. Suspensi depan upside down dengan diameter 41mm dan suspensi belakang monoshock dengan pre-load dipadu pelek 17 inci depan lebar 3.50 inci dan belakang lebar 4 inci jadi andalan.

Baca juga: Fitur dan Spesifikasi Benelli Leoncino 250

Benelli Leoncino 250KOMPAS.com/Gilang Benelli Leoncino 250

Pengeremannya sudah ABS. Rem depan pakai piringan 280 mm dijepit kaliper 4 piston, sedangkan yang belakang 240 mm. Piringan cakram depan floating disc yang biasa dipakai di motor performa tinggi.

Di atas kertas, Leoncino 250 mengusung mesin 249cc, satu silinder berpendingin cairan. Sistem bahan bakar injeksi dengan throttle body 37 mm, mampu menghasilkan 25.8 tk pada 9.250 rpm dan torsi 21 Nm pada 8.000 rpm.

Tapi ini juga yang jadi catatan. Saat ini ada kesan mesin satu silinder kini dianggap ketinggalan apalagi di kelas 250 cc. Sebab di kelas sama pabrikan Jepang, seperti Yamaha MT-25 telah berjantung 2-silinder.

Benelli Leoncino 250KOMPAS.com/Gilang Benelli Leoncino 250

Bukannya Benelli tidak punya mesin 250cc 2-silinder, karena sebetulnya ada dan dipakai di model lain. Hanya saja jika Leoncino 250 dipaksa pakai mesin 2-silinder dipastikan harganya bakal membengkak.

Sedangkan di Indonesia selain desain dan fitur, harga adalah segalanya. Benelli sebagai merek yang sedang membangun gurita bisnis sadar hal ini. Sehingga mesti ada kompromi. Tampang Leoncino 250 toh sudah keren, tinggal menyesuaikan harga.

Jika fokusnya bicara mesin 250cc satu silinder tunggal, maka Leoncino 520 bisa disejajarkan dengan KTM Duke 250. Sama-sama di kelas naked seperempat liter, mesin serupa tapi beda dalam hal gaya.

Benelli Leoncino 250 dibanderol Rp 50,4 juta on the road (OTR) Jakarta (September 2020). Paling terjangkau  dari kompetitor yakni KTM Duke 250 seharga Rp 51,9 juta dan Yamaha MT-25 dengan Rp 55,46 juta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com