Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Pakai BBM Oktan Tinggi Bagus untuk Perawatan Mesin?

Kompas.com - 04/09/2020, 12:22 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memilih jenis bahan bakar untuk kendaraan sebaiknya sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan.

Setiap pabrikan biasanya sudah memberikan acuan dalam penggunaan bensin yang sesuai dengan rasio kompresi kendaraannya.

Hanya saja, tidak sedikit pemilik kendaraan yang lantas mengganti jenis bahan bakar dengan kualitas yang lebih bagus atau oktan yang lebih tinggi.

Banyak yang percaya bahwa dengan menggunakan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) lebih tinggi akan menghasilkan pembakaran lebih sempurna.

Baca juga: Ini Biaya Resmi Penerbitan STNK Baru

Dengan begitu, maka potensi timbunan kerak di dalam ruang bakar semakin bisa diminimalisir. Tak hanya itu, alasan lainnya saat memilih menggunakan bensin dengan oktan tinggi adalah untuk meningkatkan performa dan menjaga komponen kendaraan.

Seorang petugas sedang mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU  34-16102 di Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (10/10/2018).KOMPAS.com/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Seorang petugas sedang mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU 34-16102 di Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (10/10/2018).

Benarkah, menggunakan BBM dengan RON tinggi bagus untuk perawatan kendaraan? Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Tri Yuswidjadjanto Zaenuri mengatakan, menggunakan bensin beroktan tinggi pada mesin dengan kompresi rendah menyebabkan fuel dilution.

Fuel dilution merupakan bercampurnya oli dengan bahan bakar. Efeknya membuat oli menjadi encer dan terjadi perubahan warna serta aroma.

Sehingga, pelumas mesin tidak dapat melumasi setiap komponen di ruang mesin dengan sempurna.

Baca juga: Bisakah Membayar Pajak Kendaraan Sebelum Jatuh Tempo?

“Oli yang sudah encer sudah tidak mampu membentuk lapisan film, sehingga oli enggak mampu melindungi gesekan antar komponen di dalam mesin. Lama-kelamaan komponen yang tidak terlumasi dengan baik bisa rusak bahkan jebol,” ujar Tri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, penggunaan bensin sebaiknya sesuai dengan standar yang sudah direkomendasikan oleh pabrikan.

Kondisi kepala silinder rusakfsae.com Kondisi kepala silinder rusak

Dengan menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan rasio kompresi kendaraan, maka bisa menjaga kondisi mesin tetap bagus. Hal ini karena pembakaran yang terjadi di ruang bakar sudah sesuai atau sempurna.

“Menggunakan bahan bakar yang sesuai bisa menjaga keawetan komponen mesin. Sedangkan menggunakan bensin yang tidak sesuai akan menimbulkan efek buruk pada mesin,” ujar Didi.

Efek buruk yang ditimbulkan mulai dari adanya penimbunan kerak di ruang bakar, menurunnya performa mesin hingga kurang awetnya komponen mesin.

Baca juga: Saat Bayar Pajak STNK Asli Hilang, Bisa Pakai Foto Copy?

“Karena pembakaran yang terjadi tidak sempurna sehingga menyebabkan timbunan kerak di ruang bakar, kemudian performa mesin juga akan mengalami penurunan,” ucapnya.

Jika kondisi ini berlangsung lama, Didi mengatakan, bisa menyebabkan mesin kendaraan menjadi ngelitik atau knocking.

Hal ini disebabkan karena banyaknya timbunan kerak di jantung pacu sehingga menyebabkan kerja mesin menjadi tidak maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com