Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Perbedaan Fitur ABS, BA, dan EBD pada Mobil

Kompas.com - 30/08/2020, 09:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fitur keamanan kendaraan yang disematkan pada sistem pengereman ternyata bukan hanya ABS (Anti-lock Braking System). Namun masih ada beberapa lagi, seperti yang sudah mulai banyak digunakan, di antaranya Brake Assist (BA) dan Electronic Brake Force Distribution (EBD).

Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM, Didi Ahadi, menjelaskan, perbedaan kegitanya. ABS, BA dan EBD termasuk dalam kategori fitur active safety atau komponen yang bertugas untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

Baca juga: Mengemudi Saat Hujan, Ini yang Perlu Diperhatikan

Anti-lock Braking System (ABS)

Teknologi ini pertama kali diaplikasikan untuk pesawat terbang, agar tidak tegelincir saat mendarat, karena kondisi jalan yang tidak selalu sama. Baru kemudian disematkan pada kendaraan roda empat dan roda dua.

“Sederhananya, ABS berfungsi untuk membuat roda tidak terkunci ketika pengemudi mengerem terlalu dalam (force brake). Membuat roda tidak bisa dikontrol dan digerakkan ke kiri maupun kek kanan, sehingga sulit menghindari objek tabrak,” kata Didi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/8/2020)

Jadi ketika mobil ada ABS-nya, rem otomatis akan membuka dan menutup untuk mencegah mobil stuck, yang akhirnya mendapat traksi dan bisa dibelokkan. Ini sangat berguna ketika jalan licin atau berpasir dan melakukan force braking.

Anti-lock Braking System.www.nissan-cdn.net Anti-lock Braking System.

Brake Assist (BA)

BA diciptakan karena ada beberapa kecelakaan yang terjadi lantaran pengemudi tidak maksimal menginjak rem, entah karena terlambat atau sudah panik, sehingga terlalu ketakutan duluan ketika akan menghadapi tabrakan.

“Jadi fungsi BA ini membantu meningkatkan tekanan pengereman dalam keadaan darurat. Walaupun rem diinjak sedikit, sistem sudah secara otomatis menambah power untuk membantu menambah kemampuan pengereman,” ucap Didi.

BA juga biasanya membaca pelepasan kaki pada pedal gas secara mendadak dan berpindah ke rem. Jika terbaca seperti itu, BA akan bereaksi dan membantu dalam force braking.

Baca juga: Ubah Tampilan Toyota Fortuner Lama Menjadi Legender

Electronic Brake Force Distribution (EBD)

Sederhananya, kata Didi, teknologi Electronic Brake Force Distribution (EBD) ini mengatur kinerja rem secara otomatis.

“Teknologi EBD sendiri selalu dipadukan dengan sistem ABS, yang berfungsi untuk mengatur tekanan minyak rem di tiap roda,” tuturnya.

EBD dapat variasikan besarnya gaya yang diterapkan pada setiap roda kendaraan, berdasarkan kondisi jalan, kecepatan, beban, dan lain-lain. Seperti salah satunya ketika mobil sedang mengangkut banyak barang bawaan.

Perbedaannya lebih tampak pada mobil dengan barang bawaan atau tidak. Karena dengan kondisi pengereman yang sama, tapi hasilnya akan berbeda. Namun dengan EBD, kendala tersebut akan diatasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com