Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Road Bike, Catat Potensi Bahaya Sepeda Masuk Tol

Kompas.com - 29/08/2020, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membuka jalan tol sebagai jalur khusus road bike atau sepeda balap pada akhir pekan.

Namun, rencana ini masih harus menunggu persetujuan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Sebab, rute yang dipakai adalah Tol Lingkar Dalam Jakarta (Cawang-Tanjung Priok) sisi barat, yang rencananya akan berlaku setiap Minggu pukul 06.00-09.00 WIB.

Kebijakan

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, tingginya animo masyarakat dalam menggunakan sepeda menjadi salah satu alasan kebijakan ini.

Baca juga: Begini Cara Aktifkan Masa Berlaku STNK yang Telat Bayar Pajak Tahunan

 

Suasana jalanan lengang kota Jakarta di Jalan Gatot Subroto, Selasa (31/3/2020). Suasana jalanan Jakarta lengang tampak sepi dibandingkan hari biasa karena sebagian warga telah menerapkan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran virus corona atau COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Suasana jalanan lengang kota Jakarta di Jalan Gatot Subroto, Selasa (31/3/2020). Suasana jalanan Jakarta lengang tampak sepi dibandingkan hari biasa karena sebagian warga telah menerapkan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran virus corona atau COVID-19.

“Tapi ini bukan sepeda biasa ya, namanya road bike. Ditutup satu jalur, tapi ini masih dalam pembicaraan, kami masih menunggu persetujuan dari Pak Menteri,” ujar Syafrin kepada Kompas.com (26/8/2020).

Kebijakan yang memperbolehkan sepeda masuk tol tentu menimbulkan pro dan kontra.

Dari sisi keselamatan, potensi bahaya yang mengintai para pesepeda sebetulnya cukup tinggi.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC), mengatakan, jika hanya dibatasi dengan traffic cone, sepeda sangat mungkin tertabrak mobil.

Baca juga: Urus Pajak Kendaraan 5 Tahunan Ada Biaya Tambahan, Ini Rinciannya

 

Ilustrasi pengendara baruStanly/Otomania Ilustrasi pengendara baru

“Pengemudi mabuk atau fatigue dapat saja tanpa sadar berpindah lajur dan menabrak pesepeda,” ujar Marcell kepada Kompas.com (28/8/2020).

“Dan faktanya, bila pesepeda ditabrak oleh kendaraan yang bergerak dengan kecepatan 60 kpj saja, maka kemungkinan hidup korban hanya 10 persen saja,” tuturnya.

Pembatas

Marcell juga mengatakan, meski jalur sepeda sudah dibatasi dengan pagar pembatas, pasti akan ada persinggungan yang akan mempertemukan pesepeda dan pengemudi mobil.

Baca juga: Honda Jazz Facelift Meluncur, Punya Mesin Baru dan Sunroof

 

Sejumlah warga sedang mengayuh sepeda di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/6/2020). Ruas Jalan Tunjungan ramai dikunjungi pesepeda seiring meningkatnya warga bersepeda di tengah pandemi Covid-19. KOMPAS.com/GHINAN SALMAN Sejumlah warga sedang mengayuh sepeda di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/6/2020). Ruas Jalan Tunjungan ramai dikunjungi pesepeda seiring meningkatnya warga bersepeda di tengah pandemi Covid-19.

“Pasti akan ada risiko tabrakan yang tinggi pada jalur masuk tol saat mobil akan merging ke lajur kanan dan jalur keluar tol saat mobil akan keluar dari tol,” ucap Marcell.

Belum lagi jika ada kemungkinan pesepeda yang tidak tertib berada di lajurnya.

Hampir dapat dipastikan bakal langsung berhadapan dengan mobil-mobil yang melintas di tol tersebut.

“Karena faktanya, mobil dalam kecepatan tinggi akan lebih sulit untuk melakukan manuver,” kata Marcell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com