Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 Agustus, Tanggal Bersejarah Para Pencinta Mini

Kompas.com - 26/08/2020, 15:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pencinta mobil klasik biasanya tak hanya menyukai mobilnya, tetapi sedikit banyak juga paham akan sejarahnya.

Pada tanggal 26 Agustus ini adalah tanggal yang bersejarah bagi para pencinta mobil Mini. Sebab, di tanggal tersebut, 61 tahun lalu, untuk pertama kali Mini diluncurkan.

Baca juga: Mini Rover Berjantung Kawasaki Ninja ZX-10R

"Saat itu masih disebut Austin Seven atau Morris Mini-Minor," ujar Aria Aradhea dari Jakarta Morris Club (JMC), saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Jakarta Morris Club (JMC) gelar kumpul akhir tahun bertema 80sstanly Jakarta Morris Club (JMC) gelar kumpul akhir tahun bertema 80s

Aria menjelaskan, krisis Suez yang terjadi pada akhir tahun 1950-an memaksa pemberlakuan penjatahan BBM bagi negara-negara Eropa, termasuk Inggris Raya.

Untuk mengatasi hal ini, grup British Motor Corporation (BMC) – yang merupakan hasil merger perusahaan otomotif Austin dan Morris – merencanakan pembuatan mobil kecil, ringkas, hemat BBM, tetapi juga lapang.

"Pimpinan BMC, Leonard Lord, menugaskan seseorang untuk merancang mobil tersebut. Alec Issigonis, yang sudah lebih dahulu sukses dengan rancangan Morris Minor-nya merupakan orang yang dipercaya untuk menjalankan tugas itu," kata Aria, yang jatuh cinta pada Mini sejak 1997.

Baca juga: Hanya 40 Unit, Mini Rosewood Edition Mengaspal di Indonesia

Penugasannya dimulai pada Maret 1957, dan dua tahun kemudian, mobil yang diinginkan tersebut sudah siap untuk diproduksi. Akhirnya, pada tanggal 26 Agustus 1959, mobil mungil tersebut diluncurkan ke pasar otomotif.

Aria mengatakan, Austin Mini Se7en dan Morris Mini-Minor merupakan nama awal dari mobil tersebut. Setelah tahun 1969, nama pabrikan Austin dan Morris tidak digunakan lagi, sehingga nama resminya adalah Mini. Namun, untuk pasar internasional, merek Austin atau Morris tersebut masih dipergunakan.

Jakarta Morris Club (JMC) gelar kumpul akhir tahun bertema 80sstanly Jakarta Morris Club (JMC) gelar kumpul akhir tahun bertema 80s

Selain model sedan, terdapat pula varian-varian dari mobil dengan panjang 3 meter tersebut, antara lain Mini Van, Mini Pick-up, Mini Moke (yang berbentuk mirip jeep), dan Mini Clubman (dengan bentuk hidung yang kotak). Namun, yang paling terkenal mungkin adalah Mini Cooper (mobil langganan pemenang Rally Monte Carlo).

"Mini mengubah paradigma perancangan mobil kecil di seluruh dunia. Tata mesin melintang dengan penggerak roda depan hingga saat itu belum pernah dipakai pabrikan mobil mana pun. Posisi keempat rodanya memungkinkan pengendaraan yang sangat lincah dan gampang dikendalikan," ujar Aria.

Dua unit Mini Cooper klasik model pick up  yang ikut meramaikan HUT ke-25 Jakarta Morris Club di TMII, Jakarta Timur, Minggu (16/9/2018). Kompas.com/Alsadad Rudi Dua unit Mini Cooper klasik model pick up yang ikut meramaikan HUT ke-25 Jakarta Morris Club di TMII, Jakarta Timur, Minggu (16/9/2018).

Tidak heran, mobil ini mampu memenangi Rally Monte Carlo tahun 1964, 1965, dan 1967, dan selalu masuk tiga teratas dari tahun 1964 sampai 1968. Dapat dikatakan, apabila melihat mobil sedan mini atau city car masa kini dengan mesin melintang dan berpenggerak roda depan, maka hal tersebut merupakan pengaruh dari Mini.

Setelah berproduksi selama 42 tahun, Mini akhirnya menghentikan pembuatannya pada tahun 2001, digantikan dengan New MINI hasil desain tim BMW (yang menguasai saham Rover).

Jumlah total produksi Mini adalah sekitar 5,5 juta mobil, menjadikannya Mobil Inggris Terlaris Sepanjang Sejarah. Pada tahun 2001, majalah Autocar menganugerahinya dengan predikat Mobil Paling Berpengaruh Abad 20, mengalahkan Ford T dan VW Beetle.

"Seiring berjalannya waktu, Mini pun mengalami perbaikan-perbaikan desain. Jendela geser digantikan dengan jendela wind-up. Mesin 850 cc digantikan dengan 1.000 cc, yang kemudian diganti lagi dengan mesin 1.275 cc. Karburator digantikan dengan Injection. Standardisasi disc-brake. Hebatnya, bentuk dasar Mini nyaris tidak berubah. Jika dibandingkan antara Mini keluaran tahun 1959 dengan Mini keluaran tahun 2000, hampir tidak ada perubahan mencolok," kata Aria.

Deretan mobil Mini Cooper dari berbagai jenis yang berkumpul untuk merayakan hari jadi ke-25 Jakarta Morris Club (JMC) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (16/9/2018) pagi.Kompas.com/Alsadad Rudi Deretan mobil Mini Cooper dari berbagai jenis yang berkumpul untuk merayakan hari jadi ke-25 Jakarta Morris Club (JMC) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (16/9/2018) pagi.

Kiprah Mini di Indonesia
Di Indonesia, Mini, yang lebih dikenal hanya sebagai Morris, mulai menggaung namanya pada pertengahan dekade '70-an.

"Importir PT Java Motors memasukkan Mini dengan tipe CKD (dalam bentuk kit, langsung dari Inggris) dan dirakit oleh PT National Assemblers yang berpusat di Medan sejak pertengahan '70-an tadi hingga 1979," ujar Aria.

Deretan mobil Mini Cooper dari berbagai jenis yang berkumpul untuk merayakan hari jadi ke-25 Jakarta Morris Club (JMC) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (16/9/2018) pagi.Kompas.com/Alsadad Rudi Deretan mobil Mini Cooper dari berbagai jenis yang berkumpul untuk merayakan hari jadi ke-25 Jakarta Morris Club (JMC) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (16/9/2018) pagi.

Aria menambahkan, meskipun terdapat pula Mini tahun '60-an (atau bahkan lebih dahulu lagi) yang masuk ke Indonesia melalui importir individu, dan biasanya dalam keadaan CBU.

"Tidak diketahui jumlah pasti mobil impor maupun mobil-mobil CKD tersebut, tetapi diduga jumlahnya kurang dari atau sekitar 1.000 unit, tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan konsentrasi terbesar di Jakarta," kata Aria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com