JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-57 Kemerdekaan RI, Presiden Joko Widodo menyinggung soal perkembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Jokowi mengatakan Indonesia bisa menjadi pemain utama kendaraan ramah lingkungan, sebab baterai yang menjadi sumber tenaga mobil listrik sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
Pengembangan produksi baterai dinilai dapat memperbaiki defisit transaksi berjalan, meningkatkan peluang kerja, sekaligus mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Baca juga: Hampir Rampung, Tol Bogor Ring Road Sudah Tembus sampai Semplak
Menurut Jokowi, Indonesia memiliki posisi yang strategis dalam pengembangan baterai lithium untuk mobil listrik.
“Biji nikel telah bisa diolah menjadi feronikel, stainless steel, lembaran baja, dan dikembangkan menjadi bahan utama untuk baterai lithium,” ucap Jokowi, dalam pidatonya, Jumat (14/8/2020).
Terlebih Indonesia juga memiliki ketersediaan bahan baku yang bisa dimanfaatkan untuk produksi baterai kendaraan listrik.
Baca juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Arti Warna Coklat dari Rambu Penunjuk Arah
Jokowi menambahkan, kemandirian ini menjadi bukti bahwa Indonesia bisa mandiri dalam pengembangan baterai.
“Hal ini membuat posisi Indonesia menjadi sangat strategis dalam pengembangan baterai lithium mobil listrik dunia dan produsen teknologi di masa depan,”
Seperti diketahui, bahan baku pengembangan baterai lithium seperti nikel dan kobalt terbilang mencukupi di Indonesia.
Baca juga: Langkah dan Biaya Mengurus STNK yang Hilang
Pemerintah RI diketahui juga sudah menerima komitmen investasi pada sektor industri pengolahan bahan baku kendaraan listrik.
Misalnya PT QMB New Energy Minerals di Morowali, Sulawesi Tengah, yang telah mengucurkan dana sebesar 700 juta dollar AS.
Kemudian PT Halmahera Persada Lygend yang juga menyuntikkan dana sebesar Rp 14,8 triliun di Halmahera, Maluku Utara.
Tak ketinggalan PT International Chemical Industry yang memproduksi baterai cell lithium ion di dalam negeri dengan nilai investasi Rp 207,5 miliar.
Supaya industri dalam negeri ikut terlibat, pemerintah juga telah membentuk tim yang terdiri dari BUMN di sektor tambang dan energi agar bisa mengembangkan baterai kendaraan listrik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.