Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Motor Kopling Kering dan Kopling Basah

Kompas.com - 04/08/2020, 18:10 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada umumnya, sepeda motor memiliki dua jenis kopling yang umum dipakai, yaitu kopling basah dan kopling kering. Tiap pabrikan juga memiliki alasan tersendiri menggunakan jenis kopling tersebut.

Tidak hanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Baik kopling basah maupun kopling kering memiliki kekurangan dan kelemahannya masing-masing. Lantas, mana yang lebih unggul?

Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi, menjelaskan, baik kopling kering maupun kopling basah sebetulnya sama saja. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan dari segi perawatan.

Baca juga: Ganjil Genap Berlaku Lagi, Penjualan Mobil Bekas Tahun Tua Diprediksi Meningkat

Pengguna motor dengan kopling kering harus melakukan pembersihan secara rutin, seperti contohnya di motor matik.

satu set perangkat kopling yang sudah mengalami kerusakan.Ghulam/Otomania satu set perangkat kopling yang sudah mengalami kerusakan.

"Berbeda dengan kopling basah, yang sisa kotoran akibat gesekan koplingnya menyatu dengan oli mesin. Untuk itu, mesin pada motor kopling basah dilengkapi dengan saringan oli," ujar Ribut saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/8/2020)

Meski demikian, keduanya tetap membutuhkan perawatan. Untuk kopling basah, ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mengganti saringan oli. Sedangan untuk kopling kering, harus dibersihkan secara manual.

Baca juga: Ini Calon Penampakan Harley Buatan China

Kopling kering juga bisa membuat mesin lebih bertenaga, sebab putarannya lebih ringan dan tidak terjadi lost rotasi akibat pelumas,” kata Ribut.

Namun, menurut Ribut, motor dengan kopling kering menghasilkan suara kasar dibagian mesin.

"Berbeda dengan kopling basah yang suara mesinnya lebih halus, karena perputaran kopling terlumasi oli," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com