Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Bukan Cuma Main HP, Ini yang Tak Boleh Dilakukan Saat Mengisi BBM

Kompas.com - 14/07/2020, 10:12 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com – Aktivitas mengisi BBM sebetulnya merupakan kegiatan yang berisiko tinggi dan berbahaya, terutama jika terjadi kelalaian pada prosesnya. Karena beberapa penyebab, bahan bakar bisa tersulut hingga menyebabkan kebakaran.

Paimin, Kepala SPBU Pertamina MT Haryono di Jakarta Timur, mengatakan, penggunaan ponsel atau handphone di area SPBU dilarang karena dapat menyebabkan kebakaran.

Menurutnya, potensi kebakaran yang dimaksud berasal dari energi listrik statis yang timbul dari ponsel, komponen ini dapat bertemu dengan uap bensin dari nozzle ataupun tangki bahan bakar.

Baca juga: Komentar Asosiasi Parkir Soal ZX-25R Tidak Bisa Masuk Parkiran Moge

Ilustrasi berhenti merokok.Nopphon_1987 Ilustrasi berhenti merokok.

Munculnya percikan api dari listrik statis yang mengalir dari ponsel, dapat menyulut uap bensin hingga menyebabkan kebakaran.

Selain bermain ponsel, Paimin menambahkan, masih ada beberapa penyebab terjadinya kebarakan di SPBU.

“Merokok sangat berbahaya, karena ada sedikit saja bara api dari rokok dapat memicu kebakaran hebat,” ucap Paimin, kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Sah! Pol Espargaro Gantikan Marquez di Repsol Honda

Kondisi rest area Km 166 Tol Cipali pada Rabu (15/1/2020).KOMPAS.com/Ruly Kondisi rest area Km 166 Tol Cipali pada Rabu (15/1/2020).

“Karena di sekitar area SPBU terdapat uap bensin dan terkadang terdapat tetesan bahan bakar di lantai,” katanya.

Di samping itu, memotret menggunakan flash ternyata juga bisa memicu kebakaran. Pasalnya sinar flash dari kamera dapat menghasilkan sinar UV dan panas.

Dalam kondisi yang ideal, ketika uap bahan bakar bertemu dengan udara yang cukup, maka kilatan lampu flash dapat memicu kebakaran.

“Kondisi mesin yang masih menyala juga bisa memicu kebakaran, soalnya di dalam mobil ada banyak aliran listrik. Jika terjadi konsleting, aliran listrik saat mesin menyala dapat memicu timbulnya api,” ujar Paimin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke