Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Ojol di Tengah Pandemi dan Larangan Bawa Penumpang

Kompas.com - 04/07/2020, 17:24 WIB
Penulis Ari Purnomo
|

SURABAYA, KOMPAS.com - Nasib transportasi berbasis aplikasi atau ojek online (ojol) cukup terpengaruh dengan kondisi wilayah yang masuk zona merah atau bahkan hitam.

Pasalnya, dengan kondisi tersebut otomatis ojek daring juga tidak diperbolehkan untuk membawa penumpang seperti biasanya.

Sebagai gantinya, driver hanya diperkenankan untuk mengantarkan makanan atau pun barang yang mana hal itu cukup terbatas.

Kondisi inilah yang membuat pendapatan dari para driver ojol di wilayah zona merah atau hitam mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Baca juga: Pra-AKB di Bogor, Pengguna Kendaraan yang Melanggar Bakal Kena Sanksi

Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, sekarang ini pendapatan para driver ojol yang sudah diperbolehkan membawa penumpang sudah berangsur pulih.

Pengemudi ojek online dengan penumpangnya di Stasiun Karet, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan pengemudi ojek online beroperasi untuk mengangkut penumpang selama PSBB transisi dengan menerapkan protokol kesehatan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek online dengan penumpangnya di Stasiun Karet, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan pengemudi ojek online beroperasi untuk mengangkut penumpang selama PSBB transisi dengan menerapkan protokol kesehatan.

Meski mengalami peningkatan dibandingkan saat tidak boleh membawa penumpang, tetapi peningkatan yang terjadi tidaklah besar.

“Setelah diperbolehkan membawa penumpang lagi seperti di DKI Jakarta pendapatan driver juga meningkat antara 10 sampai 20 persen,” ujar Igun kepada Kompas.com, kemarin.

Menurutnya, peningkatan terjadi salah satunya dari para penumpang yang biasa memanfaatkan transportasi berbasis aplikasi tersebut.

Igun menambahkan, selama adanya larangan membawa penumpang pendapatan driver sangat anjlok.

Baca juga: Menengok Bus Gatotkaca yang Digunakan untuk Rapat Saat New Normal

“Tapi belum bisa normal kembali (seperti dulu) mungkin penumpang masih beradaptasi juga,” katanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com