Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Bilang Hyundai dan LG Mau Buat Ekosistem Mobil Listrik

Kompas.com - 02/07/2020, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu produsen terbesar baterai lithium untuk kendaraan listrik alias electric vehicle (EV).

Pernyataan ini disampaikan karena Indonesia dipercaya memiliki cadangan bahan baku berupa mineral, nikel, dan kobalt yang melimpah, sebagai kunci di industri baterai lithium pada beberapa tahun mendatang.

Di sisi lain, pada saat yang hampir bersamaan, Eropa akan menggenjot penggunaan kendaraan listrik. Sehingga, permintaannya bakal membesar.

Baca juga: Penjualan Mobil Bisa Pulih Cepat, Industri Otomotif Harus Bertahap

Hyundai memperkenalkan produk terbarunya, yakni Hyundai IONIQ Electric untuk mendukung kendaraan yang ramah lingkungan di Indonesia.Dok. Hyundai Motor Company Hyundai memperkenalkan produk terbarunya, yakni Hyundai IONIQ Electric untuk mendukung kendaraan yang ramah lingkungan di Indonesia.

"Indonesia mampu memproduksi berbagai kebutuhan hidup sehari-hari kita, dari pagi hingga malam hari. Kita memiliki alat produksi yang mampu mengelola sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di masa mendatang, seperti nikel menjadi baterai listrik," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/7/2020).

"Oleh karenanya, Indonesia harus mampu menjaga optimisme yang tinggi untuk melewati badai pandemi ini. Jadikan tantangan tersebut jadi batu loncatan kita," lanjut Luhut.

Lebih detail, ketika pengembangan bahan baku ini berjalan secara optimal maka Indonesia bisa jadi produsen baterai lithium besar pada 2026-2027.

"Dengan siapa kita kerja sama, kita kerja sama dengan LG dan Contemporary Amperex Technology (CATL). Karena tadi LG-Hyundai akan buat ekosistem kendaraan listrik di sini," kata Luhut.

Baca juga: PSBB Transisi, Jumlah Pengguna Kendaraan Pribadi Sudah Hampir Normal

Volkswagen ungkapkan rencana mereka soal kendaraan listrik di 2019VW Volkswagen ungkapkan rencana mereka soal kendaraan listrik di 2019

Kemenperin Dorong IKM

Pada kesempatan sama, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) luncurkan kampanye #SemuanyaAdaDisini guna meningkatkan penjualan produk lokal hasil produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di tengah pandemi dengan memanfaatkan teknologi digital.

Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, saat ini sudah ada 2.925 IKM yang terdaftar sejak kali pertama pendaftaran dibuka pada 5 Juni 2020.

Ia menjelaskan, program yang menjadi bagian dari kampanye 'Bangga Buatan Indonesia' tersebut, akan diisi dengan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan daya saing produk IKM dalam negeri. Serta memperluas pemasaran ke berbasis digital.

Baca juga: Kemenperin Bilang Industri Otomotif Nasional Pulih di Semester Dua

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan webinar virtual di lingkup internal kementeriannya, Rabu (10/6/2020).Dokumentasi Humas Kementerian Perindustrian Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan webinar virtual di lingkup internal kementeriannya, Rabu (10/6/2020).

Pelatihan yang diberikan pada IKM seperti pengembangan kemasan produk, standardisasi, fasilitas perizinan, hingga peningkatan kekayaan intelektual. Kegiatan ini menggandeng perguruan tinggi hingga sejumlah e-commerce kenamaan di Indonesia.

"Tujuannya untuk menjaga eksistensi IKM di pasar online," katanya

Agus berharap, dengan adanya pelatihan-pelatihan tersebut dapat mengejar target pemerintah untuk mencapai 2 juta UMKM yang masuk ke e-commerce.

Ia menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini semua industri terguncang, tak terkecuali IKM. Menurut data BPS, sebanyak 4,2 juta IKM atau setara 99 persen dari jumlah industri yang ada dalam negeri telah terdampak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com