Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karoseri Bus Sulit Berinovasi dengan Kebijakan Pembatasan Penumpang

Kompas.com - 23/06/2020, 18:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penyebaran virus corona tetap terjadi di berbagai negara. Walaupun begitu, sistem transportasi umum juga diperbolehkan untuk beroperasi agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi.

Jika di negara lain, karoseri pembuat bus memiliki berbagai inovasi agar bisa beriringan dengan virus corona. Inovasi seperti pembuatan sekat, konfigurasi kursi berjarak, sampai bus yang bisa menyemprotkan disinfektan di kabin.

Namun di Indonesia, ada peraturan agar bus membatasi jumlah penumpangnya. Jadi walaupun sudah membuat kabin dengan jarak aman antar penumpang, tetapi tetap saja belum boleh diisi penuh busnya.

Baca juga: Ini Merek Mobil Bekas yang Kurang Diminati Konsumen

Kabin markopolo biosafebus-truck.id Kabin markopolo biosafe

Export Manager Karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, karoseri di Indonesia bisa saja membuat susunan kursi pada bus yang berjarak, namun masih menunggu perkembangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Dibatasinya kapasitas penumpang ini sampai kapannya belum jelas. Bisa saja kita buat dengan konfigurasi 1 – 1 – 1, namun itu cuma 70 persen kapasitas maksimal,” ucap Werry kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

Werry juga mengatakan, khawatir nanti jika sudah membuat bus dengan konfigurasi 1 – 1 – 1, ternyata malah diperbolehkan untuk diisi penuh bus yang susunan kursinya 2 – 2. Karena dengan kursi 1 – 1 – 1 hanya terisi 33 sampai 35 penumpang saja.

Baca juga: Melirik Persaingan Harga Bekas Mobil Murah Agya, Ayla, dan Brio Satya

Jadi karoseri masih menunggu peraturan resmi keluar. Mengenai sekat antar kursi penumpang juga bisa dibuat oleh karoseri. Namun jika masih ada pembatasan jumlah penumpang, sia-sia juga jika adanya sekat pada kabin bus.

“Oleh karena itu, kita juga galau untuk meluncurkan konsep bus social distancing selain suites class. Peraturan resminya belum keluar, masih gonjang-ganjing,” kata Werry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com