JAKARTA, KOMPAS.com - Sekat plastik khusus buatan ojek online (ojol) dalam upaya menekan penyebaran virus corona alias Covid-19 selama beroperasi saat new normal atau kenormalan baru mendapat tanggapan dari pengamat transportasi.
Melalui keterangan tertulis, Pakar Transportasi Unika, Djoko Setijowarno, menyatakan bahwa usulan tersebut tujuannya sangat baik untuk memastikan pengemudi selalu menerapkan physical distancing ketika beroperasi.
Namun, partisi itu semestinya harus memiliki wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) dan persetujuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dahulu. Supaya, tujuan penerapannya optimal.
Baca juga: Kemendagri Tidak Larang Ojol Angkut Penumpang Saat New Normal
"Sekat yang dirancang perlu fatwa dari ahli kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sekat tersebut harus disiapkan spesifikasi teknis dan kajiannya, harus ada SNI supaya memastikan bahwa tidak ada dampak berbahaya dan lain sebagainya," kata Djoko, Kamis (4/6/2020).
Adapun potensi berbahaya yang dimaksud, satu diantaranya ialah hambatan angin yang diciptakan oleh sekat plastik tersebut. Jangan sampai penambahan itu malah membahayakan pengendara maupun penumpang.
"Ini juga perlu diujicoba dulu, terlebih digunakan untuk mengangkut penumpang harus benar-benar memperhatikan faktor keselamatan dan keamanannya," ujar dia.
View this post on InstagramA post shared by Igun Wicaksono (@igunwicaksono) on May 29, 2020 at 8:07pm PDT
Pada kesempatan sama, Djoko juga tak mengingatkan bahwa ojol masih berpotensi menjadi penyebar virus corona karena pada dasarnya berboncengan di sepeda motor tak bisa menjamin prinsip physical distancing.
"Sebetulnya pada saat new normal, physical distancing atau jaga jarak tetap harus ditegakkan. Jika kemudian ojek daring boleh beroperasi, bagi yang biasa memakai ojek daring, meski membawa helm sendiri tetaplah berisiko terkena penularan covid-19," pungkasnya.
Baca juga: Begini Teknik Berkendara Aman saat Ojol Pakai Sekat Partisi
Oleh karenanya, pihak Djoko menyarankan untuk warga menggunakan bajaj saja selama fase new normal dibanding ojol karena ada penerapan jaga jarak.
Sebelumnya, Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan, penggunaan partisi merupakan inisiatif asosiasinya untuk mengurangi potensi penyebaran virus saat para ojol beroperasi di fase new normal.
"Di motor kan enggak mungkin ada physical distancing antara driver dan penumpang, maka dari itu perlu adanya sebuah media pembatas," ujar Igun kepada Kompas.com.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.