Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Mencampur Bensin yang Berbeda Oktan?

Kompas.com - 05/05/2020, 20:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai jenis bensin berbeda oktan membuat beberapa pemilik kendaran kerap mencampurnya dengan berbagai alasan. Seperti halnya mengombinasikan Premium, Pertalite, Pertamax hingga Pertamax Turbo.

Seperti contoh, tidak jarang pemilik mobil yang menggunakan BBM beroktan tinggi sesekali pada kendaraannya, guna memperbaiki perfoma mesin. Lantas benarkah hal tersebut?

Kepala SPBU Pertamina MT Haryono, Paimin, mengatakan, hal tersebut sah-sah saja dilakukan, namun tidak akan perpengaruh apapun terhadap perfoma mesin.

Baca juga: Pakai Bantal Leher Justru Bisa Membahayakan Nyawa Saat Berkendara

“Contoh, pemilik mobil biasanya menggunakan bensin Premium, kemudian setiap 6 bulan sekali isi Pertamax Turbo, hal itu diperbolehkan. Namun, tidak ada efek pengaruh ke performa kendaraan,” ujar Paimin saat dihubungi Kompas.com, Senin (04/05/2020)

Paimin menjelaskan, mencampurkan Premium, Pertamax sampai Pertamax Turbo sangat bisa dilakukan karena sama-sama golongan bensin dan memilik zat yang sama. Meski demikian, hal tersebut sebetulnya tidak direkomendasikan.

Ilustrasi SPBU Pertamina. KOMPAS/HERU SRI KUMORO Ilustrasi SPBU Pertamina.

“Masing-masing bensin memiliki karakteristik sulfur yang berbeda, muatannya pun juga berbeda,” katanya.

Jika awalnya mengonsumsi Premium, kemudian dicampur dengan BBM oktan tinggi seperti Pertamax Turbo, maka hal tersebut tidak akan memperbaiki perfoma mesin. Justru hal tersebut dinilai bisa menurunkan kualitas bahan bakar.

Baca juga: Jadi Pengendara Harus Turun dari Motor Saat Isi Bensin?

“Sebaiknya pemilik mobil memilih BBM berdasarkan rasio kompresi kendaraan, jika memilih BBM yang lebih tinggi rasionya dari kendaraan yang dimiliki, bisa jadi tidak akan terbakar sempurna. Otomotis akan ada sisa residu,” ujar Paimin

Berbeda dengan Paimin, Service Parts Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, mengatakan, secara konsep BBM oktan tinggi bagus untuk perfoma mesin.

Mobil keluaran baru saat ini memiliki rasio kompresi mesin rata-rata di atas 11:1, seperti Sigra misalnya di 12:1. Pakai BBM oktan tinggi tentu bagus karena membuat pembakaran makin sempurna,” ujar Anjar.

Menurut Anjar, Pembakaran yang sempurna akan berefek pada meningkatnya perfoma mobil hingga berdampak pada efisien BBM yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau