Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Berkendara Motor Matik bagi Pemula

Kompas.com - 05/05/2020, 11:42 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor bertransmisi otomatis memang lebih simpel dibandingkan dengan jenis manual atau sport.

Pengendara cukup memutar gas dan motor bisa melaju. Kecepatan juga akan bergantung pada putaran gas sang pengendara.

Kemudahan itulah yang kemudian menjadikan banyak pemula menganggap berkendara motor matik lebih gampang dibandingkan manual.

Anggapan itulah kemudian memicu potensi bahaya kecelakaan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Baca juga: Marak Penyelundupan Pemudik, Pemeriksaan Kendaraan Barang Diperketat

Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng, Oke Desiyanto menjelaskan, ada beberapa tips bagi pengendara pemula agar lebih aman saat mengendarai motor dengan transmisi otomatis.

“Yang perlu diketahui adalah motor matik merupakan tipe kendaraan dengan transmisi otomatis, matik tidak mempunyai engine brake, dan seluruh sistem pengereman di stang,” katanya kepada Kompas.com belum lama ini.

Dengan pemahaman tersebut, jika pemula ingin naik motor matik sebaiknya tidak langsung naik dan menyalakan mesinnya.

Ilustrasi motor matikStanly/Otomania Ilustrasi motor matik

Berikut tiga tips penting bagi pemula agar aman saat berkendara motor matik

1. Menggerakkan motor secara manual

Oke mengatakan, sebelum mengendarai motor dengan kondisi mesin menyala sebaiknya pengendara pemula mencoba menggerakkan atau memindahkannya dalam kondisi mesin mati.

Tahapan ini untuk memastikan bahwa pengemudi mengetahui dimensi serta berat kendaraan. Sehingga, nantinya akan memudahkan handling saat berkendara.

Baca juga: Catat, Ini Mekanisme Penghapusan Denda Pajak Kendaraan di Yogyakarta

“Mampu menggerakkan/memindah dengan aman sepeda motor maju, mundur, berbelok kekanan dan kiri dengan stabil, aman dan lancar tanpa menggunakan tenaga mesin, ini untuk memudahkan belajar menguasai handling kendaraan itu sendiri,” ujarnya.

2. Menghentikan kendaraan

Cara menekan hendel rem sepeda motorridertua.com Cara menekan hendel rem sepeda motor

Selanjutnya yang tidak kalah penting, yaitu menghentikan kendaraan sesuai dengan target.

Pengendara pemula bisa belajar menghentikan laju kendaraan dengan menggunakan botol plastik.

“Botol plastik sebagai target berhenti tanpa menabrak, dilakukan dari jarak dekat hingga jauh dari botol plastik,” ucapnya.

Oke menambahkan, kegunaan dari latihan ini adalah mampu memperkirakan kendaraan berhenti di lokasi target.

Baca juga: Selain di Jakarta, Bebas Denda Pajak Kendaraan Berlaku di Jawa Tengah

“Tujuannya adalah menguasai jarak aman dan kemampuan mengerem. Perlu diketahui bahwa perangkat rem bukan alat untuk menghentikan kendaraan, tapi perangkat tersebut membantu kendaraan untuk menurunkan laju kendaraan hingga kecepatannya 0 (nol),” tuturnya.

3. Belajar di kecepatan rendah

Salah seorang pemohon SIM tengah belajar, sebelum mengikuti ujian praktek SIM di Satlantas Polres Gresik.KOMPAS.com / Hamzah Salah seorang pemohon SIM tengah belajar, sebelum mengikuti ujian praktek SIM di Satlantas Polres Gresik.

Selama ini banyak pengendara pemula yang menggunakan kecepatan untuk menjaga keseimbangan kendaraan saat melaju.

Padahal, menurut Oke, kebiasaan itu dinilai cukup berbahaya mengingat akan bisa menimbulkan potensi kecelakaan.

Untuk itu, bagi pemula belajar menjaga keseimbangan saat kecepatan rendah cukup penting, sehingga pengendara bisa menguasai kendaraan.

Baca juga: Bebas Denda Pajak Kendaraan di DKI Jakarta, Begini Mekanismenya

“Berlatihlah membuat garis lurus dengan berkendara di atas sepeda motor dengan kecepatan ekstra pelan (di bawah 10 km/jam) tanpa kaki menyentuh tanah atau selalu diatas floor step,” katanya.

Jika sudah mahir, Oke menambahkan, kemudian dengan berbelok dengan kecepatan ekstra rendah. Kegunaan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan menguasai kendaraan pada kecepatan rendah dan juga meningkatkan keterampilan berkendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com