Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menimbang Sasis Mekanik dan Elektrik Milik Hino dan Mercedes-Benz

Kompas.com - 22/04/2020, 09:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Indonesia memiliki banyak trayek. Armada bus AKAP yang beredar di Indonesia kebanyakan menggunakan sasis dari dua merek yang terkenal, yaitu Hino dan Mercedes-Benz.

Hino dengan sasis RK8 R260 dan Mercedes-Benz OH 1526 menjadi sasis yang paling diminati oleh bus AKAP di Indonesia. Hino terkenal akan kecepatannya, sedangkan Mercedes-Benz dikatakan lebih halus ketika berkendara.

Salah satu perusahaan otobus (PO) yang menggunakan sasis Hino yaitu Sumber Alam. Anthony Steven Hambali, pemilik dari PO Sumber Alam, mengatakan, pemilihan sasis oleh PO mengikuti dari kebutuhannya.

Baca juga: Pengendara Moge Kabur dari Razia PSBB, Polisi: Ini Tidak Menghargai Petugas

sasis busimotorium.com sasis bus

“Saya melihat kalau Hino sudah menjadi produk global, jadi pencarian suku cadang lebih banyak tersedia di pasaran dan aftersales dan servis dilernya,” kata Anthony kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Anthony juga mengatakan kalau sasis Hino RK8 R260 belum banyak sistem elektroniknya, hal ini yang memudahkan mekanik ketika ada masalah. Selain itu, karakter mesinnya yang mengeluarkan tenaga dengan instan, disukai oleh pengemudi.

“Alasan pengemudi ya karena masih pakai hardware semua, seperti kabel gas dan lainnya. Ketika pedal gas diinjak, bus terasa nurut dengan pengemudinya. Kalau yang pakai komputer kan enggak bisa begitu,” ucap Anthony.

Baca juga: Video Moge Kabur dari Razia Polisi, Klub Motor Sarankan Jangan Sunmori Dulu

Di sisi lain, PO yang sering menggunakan sasis dari Mercedes-Benz OH 1526 yaitu PO SAN dari Bengkulu. Kurnia Lesani Adnan, Pemilik dari PO SAN, mengatakan, sasis OH 1526 cocok untuk digunakan pada bus AKAP jarak jauh.

“Jika dibandingkan dengan merek lain, mesin OH 1526 akan lebih panjang umur dari mesinnya. Hal ini dikarenakan torsi yang tinggi pada putaran mesin 1.200 – 1.600 rpm,” kata pria yang akrab disapa Sani kepada Kompas.com.

Sani juga mengatakan, pengalaman menggunakan mesin OH 1526 selama enam tahun, biaya perawatannya sangat rendah. Karakter mesinnya juga memiliki tenaga yang ada pada putaran mesin yang rendah, jadi tidak perlu menekan gas dalam-dalam.

Lalu bagaimana tanggapan penggemar bus terhadap dua model sasis ini?

Ilustrasi bus AKAP di sebuah terminaltribunnews.com Ilustrasi bus AKAP di sebuah terminal

Dimas Raditya, anggota dari Forum Bismania Indonesia, mengatakan, pada umumnya kedua sasis ini memiliki perbedaan pada teknologi yang dimiliki.

“Secara umum kalau Mercy sudah elektrik semua, mulai dari gas sampai ke mesin, sedangkan Hino masih mekanikal,” ucap Dimas kepada Kompas.com.

Dimas juga mengatakan, tidak banyak perbedaan pada kualitas berkendaranya tidak jauh berbeda. Hal ini dikarenakan penggunaan model suspensi yang masih sama yaitu per daun. Namun banyak juga sasis Hino yang dimodifikasi dengan suspensi udara.

“Perbedaannya dari tarikan mesinnya. Hino yang masih mekanikal memiliki tenaga yang lebih instan, sedangkan Mercy dengan sistem elektroniknya membuat tenaganya lebih halus,” kata Dimas.

Baca juga: Mudik Dilarang, Polisi Siapkan Rencana Penutupan Jalan Tol dan Non-Tol

Walaupun Hino memiliki kapasitas mesin lebih besar, tenaga dan torsi yang dihasilkan tidak berbeda jauh, yaitu 260 PS dan torsi sekitar 750 Nm/rpm – 950 Nm/rpm. Namun tenaga pada Hino lebih mudah diraih sehingga bisa dikatakan lebih kencang dari Mercedes-Benz.

Tetapi ada kerugian dari model mesin yang nurut dengan kemauan dari pengemudi, konsumsi bahan bakarnya bisa lebih boros. Berbeda dengan Mercedes-Benz yang sudah diatur secara elekronik.

“Keunggulan dari Mercy yaitu semua sistem terkontrol secara elektronik. Jika mesin ada potensi untuk rusak, maka dia masuk ke mode limp mode (safe mode), mencegah kerusakan lebih parah,” ujar Dimas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com