Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Tarif Ojek Online di Jabodetabek Naik | Kenapa Tempat Tidur Sopir Bus Ada di Belakang?

Kompas.com - 17/03/2020, 06:02 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika bepergian menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), biasanya ada dua sopir yang bertanggung jawab pada satu bus.
Mengingat waktu maksimal sopir mengemudi yaitu delapan jam perjalanan, harus ada pengemudi yang siap menggantikan.

Penggantian sopir ini dilakukan agar waktu perjalanan tetap terjaga. Jika sopir pertama kelelahan, langsung bisa digantikan dengan pengemudi kedua yang sudah stand-by.

Selain itu, yang tidak kalah menariknya lagi soal tarif ojek online naik. Sesuai yang telah diputuskan oleh Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) beberapa hari lalu, mulai Senin (16/3/2020) tarif ojek online (ojol) untuk Zona II atau wilayah Jabodetabek akan mengalami kenaikan.

Penetapan tarif baru ini sudah melalui proses diskusi yang melixbatkan banyak pihak, mulai dari asosiasi ojol, pihak aplikator, konsumen, sampai Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ( YLKI).

Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal otomotif pada Senin 16 Maret 2020:

1. Mengapa Tempat Tidur untuk Sopir Bus Ada di Belakang?

Tempat tidur sopir busKompas.com/Fathan Radityasani Tempat tidur sopir bus

Ketika bepergian menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), biasanya ada dua sopir yang bertanggung jawab pada satu bus.
Mengingat waktu maksimal sopir mengemudi yaitu delapan jam perjalanan, harus ada pengemudi yang siap menggantikan.

Penggantian sopir ini dilakukan agar waktu perjalanan tetap terjaga. Jika sopir pertama kelelahan, langsung bisa digantikan dengan pengemudi kedua yang sudah stand-by.

Untuk menunggu giliran, biasanya, sopir kedua beristirahat atau tidur di tempat khusus pada badan bus.
Nah, uniknya adalah tempat istirahat para sopir bus ini.

Werry Yulianto, Export Manager Karoseri Laksana, pembuat bus, mengatakan, biasanya tempat tidur untuk sopir berada pada bagian paling belakang dari kursi penumpang.

Baca juga: Mengapa Tempat Tidur untuk Sopir Bus Ada di Belakang?

2. Bukan Agya-Ayla, Ini LCGC Paling Laku di Pasar Mobil Bekas

All new Honda Brio Satya di GIIAS 2018STANLY RAVEL All new Honda Brio Satya di GIIAS 2018

Saat ini mobil murah alias segmen low cost green car (LCGC) sudah tersedia di pasar mobil bekas. Dari sekian banyak, ternyata ada mobil-mobil yang lebih cepat laku ketimbang model lainnya.

Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, mengatakan, Toyota Agya dan Daihatsu Ayla cukup laris, serta jadi pilihan konsumen di pasaran.

“Tapi, city car (termasuk mobil murah) terlaris itu Brio Satya, Agya, dan Ayla, ketiganya mirip-mirip lah. Paling lama di showroom sekitar dua minggu sampai satu bulan sudah laku,” ujarnya kepada Kompas.com (14/3/2020).

Baca juga: Bukan Agya-Ayla, Ini LCGC Paling Laku di Pasar Mobil Bekas

3. Hari Ini Tarif Ojek Online di Jabodetabek Resmi Naik

Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online untuk zona 2 atau wilayah Jabodetabek pada 16 Maret 2020. Kemenhub memutuskan untuk menaikan tarif batas bawah (TBB) ojol sebesar Rp 250 per kilometer (km) menjadi Rp 2.250 per km, dari sebelumnya Rp 2.000 per km.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online untuk zona 2 atau wilayah Jabodetabek pada 16 Maret 2020. Kemenhub memutuskan untuk menaikan tarif batas bawah (TBB) ojol sebesar Rp 250 per kilometer (km) menjadi Rp 2.250 per km, dari sebelumnya Rp 2.000 per km.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com