Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Corona Virus Menular Melalui Sirkulasi Udara Kabin Mobil?

Kompas.com - 03/03/2020, 13:11 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepanikan tengah melanda masyarakat Indonesia. Pasalnya, dua Warga Negara Indonesia (WNI) dinyatakan positif terjangkit virus corona Senin lalu (02/03/2020)

Berbagai cara yang dilakukan warga Indonesia untuk mencegah dan meminimalisir penularan virus. Salah satunya adalah dengan tidak berpergian menggunakan taxi online, atau melakukan kontak dengan banyak orang, mengingat penularan penyakit ini terjadi melalui udara.

Lantas, benarkah sirkulasi udara pada kabin mobil bisa menularkan virus?

Dokter umum Rumah Sakit Pertamina Bina Medika, Daniel Bramantyo, menjelaskan, penyebaran virus corona terjadi melalui droplet (tetesan kecil) yang ditularkan oleh penderita, misal bersin, batuk, atau meludah.

Baca juga: Cara Hitung Jarak Aman di Jalan Tol, Sebut 1-1, 1-2, 1-3

“Semua jenis virus itu butuh inang untuk bertahan, tidak terkecuali virus corona. Misal, penumpang yang terjangkit virus corona menaiki taxi online, kemudian ia bersin di dalam mobil tersebut. Selama ia tidak meninggalakan droplet di mobil, yang tidak disentuh oleh penumpang atau orang lain, kecil kemungkinan penularannya," ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (03/03/2020)

Sekalipun penderita bersin di dalam kabin yang udaranya tersirkulasi oleh air conditioner (AC) mobil, kecil kemungkinan penularannya, karena virus yang tidak mendapatkan inang biasanya hanya bertahan 10 sampai 20 menit.

Ilustrasi AC mobildjedzura Ilustrasi AC mobil

Baca juga: Cari Mobil Diesel di Bawah Rp 100 Juta, Bisa Dapat Ford Everest

Virus tersebut hanya bisa tertular jika droplet si penderita mengenai orang lain secara langsung. Hal inilah yang akhirnya membuat banyak imbauan kepada masyarakat yang sedang sakit untuk mengunakan masker, karena dengan menggunakan masker, kemungkinan penularannya sangat kecil.

“Jika kita melakukan salaman dengan orang yang terjangkit virus corona, kemudian se per sekian detik langsung menyentuh area wajah (mata, hidung, mulut), kemungkinan tertular sangat besar. Tetapi jika sehabis kontak dengan penderita, kita langsung cuci tangan kemungkinan sangat kecil untuk penularannya,” kata Daniel.

Daniel mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, namun bukan berarti menanggapinya dengan ketakutan yang berlebihan.

“Yang terpenting adalah Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jaga kondisi tubuh, istirahat yang cukup, makan yang sehat dan yang paling penting cuci tangan setelah memegang barang di tempat umum, salaman, bersin, atau batuk,” ujar Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau