Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Menghindari Mobil Matik Menyeruduk Sembarangan!

Kompas.com - 27/02/2020, 08:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hanya pengemudi yang baru memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM), meski sudah terbiasa membawa mobil matik, bukan berarti mengabaikan standar operational procedure (SOP) wajib ketika mau berkendara.

Dalam kondisi tertentu, buktinya tak sedikit pengendara matik yang masih kerap melakukan kesalahan dalam mengoperasikan kendaraaan hingga berujung pada kejadian fatal.

Contoh beberapa kasus yang sering terjadi, layaknya pengendara yang salah injak antara pedal rem dan gas. Baik karena sedang panik, atau pun akibat hilang konsentrasi, ujungnya mobil menyeruduk sembarangan!

Baca juga: Mobil Matik Lebih Rentan Terjang Banjir?

Menanggapi insiden tersebut, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, banyak insiden kecalakaan pengendara matik diakibatkan pengendara yang menyepelekan hal dasar sebelum membawa kendaraan.

Honda Jazz yang terjun dari gedung parkir pusat perbelanjaan Detos di Jalan Margonda, Depok, Rabu (2/3) dinihari. Warta Kota/Budi Sam Law Malau Honda Jazz yang terjun dari gedung parkir pusat perbelanjaan Detos di Jalan Margonda, Depok, Rabu (2/3) dinihari.

"Pada prinsipnya rata-rata human error. Mirisnya lagi paling sering kejadian saat pengendara itu baru mau berjalan, artinya pengendara ini baru masuk gigi dan mau take off," kata Jusri kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2020).

Kondisi tersebut, mengindikasikan adanya kesalahan prosedur SOP dari pengendara mengenai dasar awal sebelum berkendara, seperti menyepelekan faktor lingkungan sekitar dan tata cara awal mengoperasikan kendaraan.

Dari segi lingkungan, pengendara sebelum masuk ke mobil wajib mengelilingi sekitar mobil untuk memastikan tak ada ada halangan yang mengganggu. Kewajiban ini menurut Jusri, adalah ilmu paling dasar yang harus diterapkan bagi semua pengendara mobil.

Baca juga: Ini Tujuh Tipe Pengendara Mobil “Zaman Now”

"Mobil itu tidak seperti motor yang mudah dipantau sekelilingnya, jadi sebelum buka pintu dan masuk, cek dulu depan belakang dan samping. Setelah tak ada halangan, baru masuk dan nyalakan kendaraan," ucap Jusri.

Satu unit mobil Toyota Kijang Innova terperosok ke dalam kali di Sunter Jaya, Minggu (12/1/2020) siang.TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO Satu unit mobil Toyota Kijang Innova terperosok ke dalam kali di Sunter Jaya, Minggu (12/1/2020) siang.

Sementara, untuk jumlah kesalahan pengoperasian mobil matik ketika baru mau jalan, menurut Jusri secara jumlah juga tak kalah banyak.

Banyak pengendara mobil matik, terutama yang sudah biasa membawa juga menyepelekan tata cara yang benar dalam mengoperasikan mobil sebelum memulai perjalanan.

Wuling Almaz dilengkapi dengan transmisi CVT 8 percepatanwuling motors Wuling Almaz dilengkapi dengan transmisi CVT 8 percepatan

"Kebiasaan sekarang ini, mobil menyala, pindah gigi, langsung gas. Mereka tak mengantisipasi kondisi lingkungan lagi, sehingga saat terjadi kesalahan tak bisa mengkoreksi dan yang timbul malah panik," ucap Jusri.

Secara prosedur, Jusri menjelaskan, harusnya diawali dengan memeriksa kondisi sekeliling dulu, setelah itu baru masuk dan hidupkan mobil.

Usai mobil hidup dan hendak berjalan, pindahkan posisi transmisi dari P ke D, dengan posisi kaki kanan tetap menginjak pedal rem, lalu baru bebaskan rem tangan.

Baca juga: Cara Mengemudi Mobil Transmisi Matik di Jalan Menanjak

Ilustrasi posisi kaki di mobilSHUTTERSTOCK Ilustrasi posisi kaki di mobil

"Jadi saat rem tangan akan dilepas, kaki kanan jangan diposisikan ke pedal gas, tapi tetap pada pedal rem dulu. Setelah rem tangan benar-benar off, lepas kaki dari pedal rem secara berlahan dan biarkan mobil berjalan," ujar Jusri.

"Setelah kondisi kondusif, pindakan kaki ke pedal gas dan tinggal menyesuaikan dengan kecepatan yang dibutuhkan. Jangan lupa, bunyikan klakson sebelum jalan, hal ini tak kalah penting sebagai tanda bagi lingkungan sekitar," kata dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com