SOLO, KOMPAS.com- Mobil mesin diesel yang salah saat melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan jenis bensin, harus segera dilakukan perbaikan.
Semakin cepat perbaikan dilakukan maka potensi kerusakan parah pada komponen mesin pun bisa diminimalisir.
Dengan begitu, maka biaya yang dikeluarkan oleh pemilik mobil untuk melakukan perbaikan pun juga akan lebih kecil jika tidak ada kerusakan parah pada komponen mobil.
Service Advisor (SA) Astra Isuzu Solo, Jawa Tengah (Jateng) Haryanto menjelaskan, saat terjadi kesalahan dalam pengisian bahan bakar pada mobil mesin diesel menggunakan jenis bensin ada potensi terjadinya kerusakan.
Paling parah adalah kerusakan pada fuel injection pump (bosch pump) dan juga pada nozzle. Jika sudah parah maka mau tidak mau pemilik mobil harus melakukan penggantian dan biaya yang dibutuhkan pun juga cukup besar.
Baca juga: Cegah Mobil Diesel Masuk Angin, Jangan Pernah Habis BBM
Tergantung pada jenis injection mobil diesel yang digunakan yakni apakah menggunakan model distributor atau menggunakan commonrail.
“Biasanya kalau hanya untuk kalibrasi saja biaya yang dikeluarkan antara Rp 3 juta sampai dengan Rp 8 juta,” ujar Haryanto kepada Kompas.com, Senin (24/2/2020).
Besaran biaya ini, kata dia, tergantung dengan tingkat kerusakan yang terjadi pada komponen dan sparepart yang harus diganti. Sedangkan untuk penggantian fuel injection pump harganya jauh lebih mahal.
Haryanto mencontohkan biaya penggantian fuel injection pump ini untuk beberapa jenis mobil berkisar Rp 30 juta.
Baca juga: Ini Efek Buruk jika Mobil Mesin Diesel Masuk Angin
“Tergantung tipe mobilnya juga, kalau seperti Panther, Kuda, Kijang diesel injection pump assy kisaran Rp 30 jt an,” ucapnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.