Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Beli Mobil Bekas Banjir, Bisa Rugi Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 07/02/2020, 06:52 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Membeli kendaraan bekas kena banjir dipercaya bisa menguntungkan pembeli, karena mobil ditawarkan dengan harga yang lebih murah dari seharusnya. Namun, di balik itu semua menyimpan risiko tinggi dan bisa merugikan konsumen.

Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, mengatakan kerusakan yang dialami mobil bekas banjir cenderung tidak terlihat. Hal ini yang membuat mobil bekas banjir dianggap tidak bisa kembali normal 100 persen.

“Mobil yang sudah pernah terendam banjir, pasti tidak bisa kembali seperti sedia kala. Ada saja nanti yang tidak normal fungsinya, itu kelihatan ketika sudah tiga bulan pemakaian dan seterusnya,” ujarnya kepada Kompas.com Kamis (6/2/2020).

Baca juga: Respons Honda Soal Fitur Yamaha NMAX Bisa Koneksi ke Ponsel

Ilustrasi mesin mobil yang terendam banjirKompas.com/Dio Ilustrasi mesin mobil yang terendam banjir

Masalah yang timbul akibat mobil kena bajir beragam. Mulai dari mogok, kelistrikan bermasalah, aki tekor, dan lain sebagainya.

Sebab mobil bekas banjir, tak hanya mengalami kerusakan pada interior atau eksterior saja. Tapi bagian mesin dan elektrikal mobil akan turut bermasalah.

“Sehingga dalam perbaikan kembali (setelah dibeli), akan lebih sering masuk bengkel mobil yang bekas banjir,” kata Herjanto.

Baca juga: Ini Tarif Resmi Pakai Pelat Nomor Cantik, Mulai Rp 5 Juta

Seorang pedagang memasang kertas berisi spesifikasi mobil yang akan dijual di bursa mobil Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/12/2019). Setiap Minggu ratusan mobil bekas dijajakan di Bursa Mobil Sriwedari.Ari Purnomo Seorang pedagang memasang kertas berisi spesifikasi mobil yang akan dijual di bursa mobil Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/12/2019). Setiap Minggu ratusan mobil bekas dijajakan di Bursa Mobil Sriwedari.

Ia mengingatkan, untuk tidak tegiur mobil bekas banjir yang ditawarkan di bawah harga pasaran. Sebab potensi kerusakan di masa depan, bisa membuat konsumen rugi hingga puluhan juta rupiah untuk perbaikan yang tak kunjung selesai.

“Untuk mobil-mobil modern yang sudah menganut sistem komputer itu kan biaya perbaikannya cukup mahal, belum lagi kalau ECU rusak itu kan puluhan juta sendiri,” ucapnya.

Meski begitu, tetap saja ada pedagang mobil bekas atau konsumen yang ingin atau mencari mobil bekas terendam banjir. Pada intinya, siap menanggung risiko di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau