JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta sudah menerapkan sistem pembatasan mobil ganjil genap, serta mendorong perpindahan pengguna mobil pribadi ke angkutan umum. Akan tetapi berdasakan hasil indeks Lalu lintas TomTom (TomTom Traffic Index), ternyata DKI Jakarta masih masuk dalam daftar 10 negara termacet di dunia.
Namun demikian peringkatnya menurun, dari semula menduduki posisi ketujuh, saat ini geser ke-10.
Sementara untuk daftar tiga besar kota termacet dunia posisi pertama ditempati Bengaluru (India), Manila (Philipina), dan Bogota (Colombia).
Hasil index yang dikeluarkan TomTom menyatakan bila Jakarta mengalami penurunan sebesar 53 persen. Angka tersebut menyatakan bila akibat kemacetan, perjalanan di Jakarta membutuhkan waktu 53 persen lebih lama dibandingkan saat lancar.
Baca juga: Cerita Pengendara yang Masih Terjebak Macet Berjam-jam di Tol Kebon Jeruk
Menariknya lagi, meski turun peringkat, namun TomTom menilai tingkat kemacetan di Jakarta tak ada perubahan.
Hasil yang ditunjukan sama dengan rekap data pada 2018 silam, artinya selain ada kota-kota lain yang pertumbuhan kemacetannya meningkat, belum ada perubahan signifikan dari Jakarta untuk mengatasi masalah kemacetan.
Menanggapi fenomena ini, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), menjelaskan bila pergerakan manusia di Jabodetebek mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Pada 2015 lalu baru tercatat 47,5 juta pergerakan per harinya, namun di 2018 jumlahnya meningkat drastis menjadi kurang lebih 88 juta pergerakan per hari.
"Kondisi ini yang bisa menjawab mengapa indeks TomTom menyebut meski terjadi penurunan peringkat kemacetan kota metropolitan dunia dari tujuh menjadi 10 namun dinilai belum ada perubahan signifikan meyangkut kemacetan yang terjadi di Jakarta," kata Kepala Bagian Humas BPTJ Budi Raharjo, kepada Kompas.com, Sabtu (1/2/2020).
Baca juga: Ketimbang Ganjil Genap, ERP Lebih Efektif Mengatasi Kemacetan
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bila BPTJ akan terus berupaya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta bersama dengan pihak-pihak terkait lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.