Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Betul Isi Bensin Motor Injeksi Wajib Ron 92?

Kompas.com - 01/02/2020, 08:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor zaman sekarang bisa dibilang mayoritas sudah menggunakan sistem pembakaran injeksi. Motor injeksi membutuhkan bahan bakar atau bensin yang sesuai dengan kebutuhan jika tak mau rusak di masa depan.

Namun, belum banyak pemilik motor injeksi mengetahui apalagi paham soal ini. Masih banyak yang mengisi bensin pada motornya dengan bensin dengan kadar oktan tidak sesuai.

Baca juga: Cara Nyalakan Mesin Motor Injeksi Usai Kehabisan Bensin

Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda, AHASS Daya Motor Cibinong dan Sawangan, mengatakan, sebenarnya di buku pedoman sudah ada penjelasan untuk bahan bakar yang cocok digunakan untuk motor tersebut.

Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.

"Semua tergantung spesifikasi motor tersebut atau sederhananya bisa dilihat dari perbandingan kompresi motor tersebut," ujar Asep, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Asep menambahkan, biasanya, untuk kompresi 7:1 sampai 9:1 cukup menggunakan Premium (oktan 88). Jika ingin yang lebih baik, bisa menggunakan Pertalite (oktan 90).

"Untuk kompresi di kisaran 10:1 sampai 11:1, alangkah baiknya menggunakan Pertamax (oktan 92). Lalu, kompresi 11:1 sampai 12:1, sebaiknya pergunakan Pertamax Plus (oktan 95)," kata Asep.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Motor Injeksi Kehabisan Bensin Bisa Bikin Rusak?

Menurut Asep, pengendara yang sudah terbiasa dengan motornya, akan merasa beda dari tarikan mesin saat menggunakan bensin dengan oktan yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Wahyudin, Kepala Mekanik AHASS DAM, menjelaskan, setiap brosur motor terdapat lembar spesifikasi. Di situ, selalu tertulis perbandingan kompresi dari mesin yang digunakan motor tersebut.

"Ketidaksesuaian pengunaan bahan bakar ini pada mesin bisa mengakibatkan mesin brebet, kurang tenaga, atau mengelitik," ujar Wahyu.

Mengonsumsi bensin yang tidak sesuai kebutuhan motor injeksi, dalam jangka waktu panjang bisa membuat kerusakan mesin lebih potensial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com