Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil yang Jarang Dipakai, Siap-siap Terserang Penyakit Ini

Kompas.com - 27/01/2020, 13:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOPMAS.com - Kemacetan yang terjadi di Jabodetabek membuat sebagian orang malas menggunakan kendaraan pribadi, dan lebih memilih menggunakan transportasi umum.

Akhirnya mobil malagh jarang digunakan dan hanya disimpan rapi di dalam garasi.

Jangan menganggap bahwa kendaraan yang jarang digunakan akan lebih awet dan jarang terkena kerusakan.

Pasalnya, mobil yang jarang dipakai justru memiliki potensi kerusakan yang lebih besar dibanding dengan yang aktif digunakan.

Baca juga: Kenapa Mobil Jarang Dipakai Tetap Wajib Rutin Ganti Oli?

Apabila kendaraan jarang dipakai atau dinyalakan akan terjadi beberapa komponen cepat rusak, salah satu contohnya adalah aki atau baterai.

“Normalnya ganti aki setiap dua tahun, namun karena kendaraan jarang dinyalakan yang menyebabkan tidak adanya siklus arus listrik untuk pengisian ulang, maka lama-lama aki akan melemah dan tidak dapat berfungsi," jelas Suparna, Kepala Bengkel Auto 2000 Cilandak, kepada Kompas.com, Senin (27/01/2020).

Suparna melanjutkan, dengan demikian pergantian aki menjadi lebih cepat. "Bisa satu tahun atau bahkan kurang dari satu tahun,” ujar Suparna lagi.

Baca juga: Jangan Asal, Begini 6 Jurus Mencuci Mobil yang Benar

Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.huffingtonpost.com Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.

Baca juga: Mitos Atau Fakta, Nitrogen Bisa Bikin Ban Lebih Awet?

Selain itu komponen lain yang bisa cepat rusak adalah ban. Ketika kendaraan jarang bergerak, maka posisi ban yang ada di bagian bawah akan menerima beban paling berat.

“Ketika hal ini terjadi, ban tidak akan seimbang. Akibatnya kendaraan akan bergetar saat dipakai berjalan,” ujar Suparna.

Tangki bahan bakar ternyata juga termasuk komponen yang cepat rusak jika mobil jarang dipakai, terutama saat kendaraan dalam keadaan tangki tidak terisi full. Hal ini bisa menyebabkan adanya udara di dalam tangki.

“Saat suhu dingin maka uap air akan menjadi air dan mengendap di dalam tangki. Inilah yang akan menyebabkan tangki cepat berkarat,” ujar Suparna.

Baca juga: Berani Coba-coba Akali Tilang Elektronik Pakai Pelat Palsu, Ini Risikonya

Jangan biarkan tangki bahan bakar kosong.telegraph.co.uk Jangan biarkan tangki bahan bakar kosong.

Baca juga: Jangan Biasakan Simpan Helm di Spion Motor, Ini Akibatnya

Biasakan mengisi bahan bakar kendaraan sampai penuh, meskipun memang jarang digunakan.

Idealnya, kendaraan itu merupakan alat mekanis yang harus digerakkan. Bila memang jarang digunakan, panaskan mesin paling tidak setiap pagi.

Selain itu, bisa juga dipakai sesekali keliling komplek perumahan atau hanya sekadar ke mini market atau ke pasar yang jaraknya dekat.

Dengan demikian, komponen mesin atau komponen lain pada kendaraan bisa bekerja maksimal, guna meminimalisir kerusakan dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com