Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Potong Rantai Motor Hanya Solusi Sementara

Kompas.com - 18/01/2020, 18:02 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com- Rantai sepeda motor juga mempunyai batas usia dalam pemakaian. Biasanya, usia standar rantai sepeda motor sekitar 15.000 kilometer saja.

Tetapi, usia tersebut juga bergantung pada cara pemakaian pemilik kendaraan. Kalau rantai sering dirawat dan rutin dilakukan pelumasan mungkin juga bisa lebih lama usianya.

Hanya saja, kadang ada pemilik kendaraan yang tidak melakukan perawatan pada rantai. sehingga rantai menjadi kering, berkarang sehingga lebih cepat kendur atau molor.

Kalau sudah mengalami hal semacam ini, biasanya harus dilakukan penyetelan kembali. Hanya saja, jika rantai sudah tidak bisa disetel itu menandakan bahwa rantai sudah tidak bagus lagi dan sudah waktunya untuk diganti.

Akan tetapi tidak sedikit pemilik kendaraan yang memilih cara lain selain membeli rantai baru. Salah satu alasannya adalah belum ada dana untuk membelinya.

Sebagai alternatifnya yakni dengan memotong beberapa mata rantainya.

Baca juga: Menyetel Rantai Motor Jangan Asal Kencang, Ada Aturannya

Alat pemotong rantai yang biasa digunakan oleh bengkel resmi untuk memotong mata rantai sepeda motor.ilustrasi Alat pemotong rantai yang biasa digunakan oleh bengkel resmi untuk memotong mata rantai sepeda motor.

Kepala Mekanik Ahass Hinda Cahaya Sakti Motor, Sragen, Jawa Tengah, Joko Purnomo, menjelaskan, bahwa memotong rantai hanyalah solusi jangka pendek. Untuk solusi yang sebenarnya yaitu dengan menggantinya dengan yang baru.

“Memotong rantai itu sebenarnya berbahaya, karena rantai bisa saja putus saat digunakan. Apalagi, jika yang dipotong adalah rantai kendaraan yang biasa digunakan untuk beban yang berat,” ujar Joko kepada Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).

Joko menambahkan, jika rantai sudah molor itu menandakan adanya keausan pada bos dan juga pin rantai. Hal ini bisa dicek dengan menggerak-gerakkan rantai pada rumah gear belakang.

Biasanya, rantai yang sudah aus akan goyang saat digerakkan. Kondisi tersebut menandakan rantai sudah tidak bagus lagi.

Baca juga: Simak Ini Cara Mudah Menyetel Rantai Sepeda Motor

“Kalau rantai sudah molor itu berarti sudah aus atau sudah oblak. Tapi kalau untuk sementara pemotongan rantai bisa juga dilakukan,” tuturnya.

Meski begitu, Joko menyarankan agar pemotongan rantai tidak lebih dari dua mata rantai. Pasalnya, kalau memotong lebih dari itu bisa berbahaya.

“Kalau mau memotong rantai sebaiknya juga tidak lebih dari dua mata rantai, maksimal itu dua mata saja. Kalau lebih dari itu bisa berbahaya karena sebenarnya rantai kan kondisinya sudah tidak bagus lagi,” ucapnya.

Untuk memotong rantai juga tidak boleh sembarangan, kalau bisa dilakukan oleh bengkel yang sudah ahli. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan pada rantai jika proses pemotongan tidak sesuai.

“Untuk memotong rantai itu sebenarnya ada alatnya, tapi kalau mau memotong sendiri sebaiknya menggunakan gerinda untuk menghaluskan pin rantai. Kalau sudah halus barulah dikeluarkan,” ucapnya.

Joko mengingatkan, jangan memotong rantai dengan langsung dipukul. Hal ini justru bisa membuat rantai melengkung sehingga tidak bisa digunakan karena tidak simetris saat masuk ke mata gear.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau