Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Lewat Jalan Rusak, Kenali Faktor Penyebab Pelek Peyang

Kompas.com - 01/01/2020, 06:42 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) telah diresmikan dan bisa dipakai pengguna jalan yang hendak melakukan perjalanan ke luar kota. Pengemudi dituntut melakukan persiapan, sebab jalan tol layang dirancang tanpa rest area dan pintu keluar di tengah jalan.

Salah satu yang harus dipastikan sebelum berangkat adalah tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan, sebab tekanan angin yang kurang dapat menyebabkan ban bocor atau meledak, hingga pelek mobil yang rusak.

Kejadian pelek mobil yang rusak telah dialami pemilik akun Instagram @meigitri, yang mengunggah keadaan bibir pelek mobilnya yang peyang usai melewati tol layang Japek.

Baca juga: Ada Kasus Pelek Rusak Karena Melintas di Tol Layang Japek

Pelek mobil rusak setelah meintasi tol layang Jakarta-Cikampek (Japek).Instagram @meigitri Pelek mobil rusak setelah meintasi tol layang Jakarta-Cikampek (Japek).

Disebutkan pada keterangan unggahannya, kerusakan pelek terjadi saat melewati KM 12. Pemilik juga menuliskan kecepatan kendaraan saat kejadian berada di angka 70 kpj.

Menanggapi hal ini, Wibowo Santosa, Pemilik Permaisuri Ban, toko pelek dan ban ternama di Jalan Mahakam Jakarta Selatan, mengatakan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pelek.

“Pertama faktor luar, dari kondisi jalan. Kondisi jalan yang rusak dan jelek secara langsung dapat merusak pelek, apalagi saat menghajar lubang dengan kecepatan tinggi pasti ada efeknya buat roda,” ujarnya kepada Kompas.com (31/12/2019).

Baca juga: Harga Bersahabat, Pelek Flow Forming Bakal Makin Menjamur

(ilustrasi) Penggunaan pelek mobil non-standar harus disesuaikan dengan gaya berkendara.Donny Apriliananda (ilustrasi) Penggunaan pelek mobil non-standar harus disesuaikan dengan gaya berkendara.

“Kalau kena sambungan tol, ada kemungkinan, tapi saya gak bisa komen karena saya juga gak tahu kondisi jalan tolnya bagaimana,” kata Bowo.

Selain faktor kondisi jalan, hal berikutnya yang menyebabkan kerusakan pada pelek adalah faktor mobil yang membawa beban melebihi kapasitas angkut maksimal.

Menurutnya, beban maksimal yang dibawa mobil harus sesuai dengan kemampuan pelek dan ban. Pemilik mobil dapat mengetahui daya angkut maksimal lewat load index yang tertera di dinding ban atau bagian dalam pelek.

Baca juga: Ubahan Eksterior Xpander Cross, Pakai Pelek 17 dan Roof Rail

Ragam pelek mobil yang dijual oleh toko permaisuri.Aditya Maulana, KompasOtomotif Ragam pelek mobil yang dijual oleh toko permaisuri.

Terakhir, Bowo juga mengatakan penyebab pelek peyang dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkar roda itu sendiri.

Misalnya memang karena mutu pelek dan ban yang digunakan tidak bagus, sehingga dengan mudah peyang saat menghajar jalan rusak.

“Atau bisa juga karena tekanan angin yang tidak sesuai, atau kemampuan daya topang pelek, hingga ban yang tidak sesuai load index,” ujarnya.

Baca juga: Berburu Pelek Mobil Bekas Harga Miring di IMX 2019

Pelek mobil flow formingFoto: Istimewa Pelek mobil flow forming

Patut diketahui, ketika mengganti pelek dengan keluaran aftermarket, diskusikan dengan mekanik terpercaya perihal spek ban yang cocok. Terutama saat menggantinya dengan spesifikasi di luar standar.

Sebab kecenderungan pelek yang rusak menggunakan profil ban yang terlalu minim dan tapak yang terlalu lebar. Memasang ban berukuran terlalu besar juga tak disarankan karena tidak sesuai dengan karakter dan material pelek.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com