Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PUPR Jajal Tol Layang Cikampek sampai Kecepatan 80 Kpj

Kompas.com - 11/12/2019, 10:59 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan Jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek atau Elevated II siap diresmikan dan dibuka jelang libur Natal dan Tahun Baru.

Menurut Basuki, tol yang membentang sepanjang 36,4 km ini hanya tinggal tahap finishing menghaluskan sebagian sambungan jembatan dan melengkapi rambu serta marka jalan.

"Ada 26 expansion joint yang akan dihaluskan, finishing-nya tinggal untuk menambah kenyamanan. Tadi kami sudah coba 80 kpj masih cukup nyaman, itu kecepatan maksimum di jalan tol ini," kata Basuki dalam siaran resmi PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rabu (11/12/2019).

"Insya Allah besok sore bisa selesai, karena ada 20 tim yang siap bekerja. Sehingga kalau Pak Presiden ingin meresmikan tanggal 12 Desember 2019 sudah siap," kata dia.

Baca juga: Kapan Tol Layang Jakarta-Cikampek Mulai Bayar?

Menteri PUPR tinjau kesiapan Tol Layang Jakarta-Cikampek Menteri PUPR tinjau kesiapan Tol Layang Jakarta-Cikampek

Menyinggung soal batas kecepatan hingga 80 kpj yang dilakukan Basuki, Corporate Communication Departement Head Jasa Marga Faiza Riani mengatakan, memang sebelumnya sempat dibicarakan 60 kpj oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bahkan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri juga mengatakan bila nyamannya di 70 kpj.

"Atas arahan Pak Menteri PUPR semalam, ditetapkan batas bawahnya 60 kpj, dan batas atasnya sampai 80 kpj. Untuk sementara kendaraan di musim libur Natal dan Tahun baru yang bisa melintasi hanya golongan 1 non-bus dan truk," ucap Faiza saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/1/2/2019).

Lebih lanjut Basuki menjelaskan, meski nanti sudah diresmikan presiden, tetapi jalan tol layang tersebut baru akan dibuka untuk umum dua atau tiga hari kemudian. Ini untuk memastikan kesiapan, kebersihan, dan kelengkapan rambu jalan.

Jalan Tol Layang Japek dibangun dengan banyak tantangan karena merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia.

Menurut Basuki, dari aspek struktur mampu menahan kendaraan bertonase besar, tetapi akan dilakukan pembatasan kendaraan di mana yang boleh melintas hanya kendaraan bertonase ringan golongan I.

"Diusahakan lebih cepat lebih baik, tapi sebelum tanggal 20 Desember 2019 dipastikan sudah bisa dipakai untuk umum tanpa tarif hingga Libur Tahun Baru 2020," ucap Basuki.

Selanjutnya, akan dipasang portal pembatas ketinggian sehingga kendaraan bertonase besar tidak bisa masuk dan akan dilengkapi 113 kamera untuk keamanan," ucap Basuki.

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II ElevatedDokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II Elevated

Baca juga: Tol Layang Jakarta-Cikampek Bergelombang?

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono berharap dibukanya jalan tol layang tersebut dapat mengurangi kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga sekitar 30 persen.

Dengan adanya Tol Layang Cikampek, mobil pribadi atau golongan I dengan tujuan jarak jauh bisa beralih ke atas, dan tidak lagi menggunakan Tol Cikampek di bawah.

Djoko juga mengatakan, untuk memudahkan saat kondisi darurat, tol layang juga dilengkapi delapan akses yang terhubung dengan setiap simpang susun (interchange) di jalur eksisting.

"Tujuannya agar ketika ada kondisi darurat bisa segera ada akses evakuasi lewat interchange yang dilengkapi tangga ke bawah. Delapan titik tersebut ada di Km 13, 17, 21, 24, 28, 31, 36, dan 38," ujar Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com