Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2019, 19:21 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Toyota Astra Motor (TAM) merilis Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) di Indonesia pada akhir tahun 2019, rupanya harus tertunda. Pasalnya sampai saat ini sedan ramah lingkungan tersebut masih dalam proses homologasi.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmi Suwandy, yang menjelaskan bila tertundanya Prius PHEV masuk Indonesia bukan dikarenakan adanya masalah.

"Kelihatannya kemungkinan besar tahun depan. Sebenarnya tidak ada masalah hanya tinggal beberapa proses saja, homologasi dan uji tipe saja," ucap Anton kepada wartawan usai meluncurkan aplikasi mTOYOTA di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Baca juga: Prius PHEV Sedang Uji Tipe, Meluncur ke Indonesia Akhir Tahun

Toyota Hybrid Toyota Hybrid

Menurut Anton, hal tersebut telah sesuai dengan jadwal pemerintah terkait soal registrasi. Sementara ketika ditanya soal target konsumen, dia pun enggan untuk berbicara banyak.

Anton hanya menyampaikan bila untuk sekarang ini Toyota belum bisa menjelaskan siapa target konsumen dari Prius PHEV. Begitu juga untuk keran pemesanannya yang sampai saat ini belum dibuka.

"Konsumenya siapa itu saya belum bisa pastikan, karena saat ini juga masih proses registrasi. Setelah meluncur nanti baru kita jelaskan, tapi memang dari minat secara fleet ada retail juga ada," ucap Anton.

Baca juga: Belum Meluncur, Toyota Prius PHEV Sudah Diincar Fleet

Mobil paling irit tentu saja Prius Prime PHEV, karena teknologinya yang lebih canggih sehingga bisa tembus 50 kpl.TOYOTA Mobil paling irit tentu saja Prius Prime PHEV, karena teknologinya yang lebih canggih sehingga bisa tembus 50 kpl.

Sedangkan untuk harga jual dari Prius PHEV sendiri, Anton menegaskan bila Toyota akan berusaha untuk memposisikannya di bawah Rp 1 miliar. Namun tergantung dari kenaikan Bea Balik Nama (BBN) di tahun depan.

"Seperti yang saya jelaskan kemarin, kita target di bawah Rp 1 miliar. Tapi kita lihat juga nanti BBN di tahun depan," kata Anton.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com