Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Ayla Bermesin Turbo | Kenaikan BBN-KB di Jakarta

Kompas.com - 17/11/2019, 07:02 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu sedang mengembangkan mesin 1.000 cc turbo. Rumors akan disematkan pada Ayla, namun kepastiannya belum dijawab oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Selain itu, informasi yang tidak kalah menariknya lagi soal kenaikan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) di wilayah DKI Jakarta.

Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal otomotif pada Sabtu 16 November 2019.

1. Jawaban Daihatsu soal Ayla Bermesin Turbo

Daihatsu Ayla Turbo di Surabaya Daihatsu Ayla Turbo di Surabaya

Kabar Daihatsu sedang mengembangkan mesin 1.000 cc turbo memang sudah ramai beredar. Pun, informasi ini sudah diakui oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Sayangnya, untuk teka-teki soal model mana yang akan menggunakan mesin tersebut, sampai saat ini masih menjadi tanda tanya. Bahkan Daihatsu pun masih enggan untuk memberikan banyak komentar.

Direktur Penjualan PT ADM Amelia Tjandra hanya menjelaskan bahwa mesin tersebut sampai saat ini masih dikembangkan. Sementara untuk studi pasar, meski ada permintaan, tetapi pasarnya tidak besar.

Baca juga: Jawaban Daihatsu soal Ayla Bermesin Turbo

2. Suzuki RGR 150, Lebih Sulit Cari Motor daripada Spare Parts

Suzuki RGR 150Dok. Denison Wicaksono Suzuki RGR 150

Suzuki RGR 150 pernah berjaya pada masanya, tepatnya pada era '90-an. Motor sport 2-tak berkapasitas 150 cc ini sampai sekarang juga masih banyak yang merawatnya karena populasinya yang semakin langka. Meski begitu, beberapa pemilik RGR 150 mengaku lebih kesulitan mencari motornya dibanding spare part-nya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Denison Wicaksono, pemilik RGR Sprinter 150 tahun 1992. Menurut dia, spare part RGR 150 masih cukup mudah ditemukan. Masih banyak yang menawarkan part original Suzuki Genuine Parts (SGP) atau produk aftermarket.

"Sebenarnya tidak susah mencari spare part-nya, yang penting siap budget saja. Di online shop banyak yang jual. Bahkan, ada online shop yang spesialis jual spare part RGR saja," ujar Denison kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Suzuki RGR 150, Lebih Sulit Cari Motor daripada Spare Parts

3. Tips Membeli Motor Sport 2-Tak Suzuki RGR 150

Suzuki RGR 150Dok. John Semrichardo Suzuki RGR 150

Pamor motor 2-tak belakangan ini kembali naik. Tidak hanya motor bebek, tapi juga motor sport. Contohnya, motor sport 2-tak berkapasitas 150 cc keluaran Suzuki, yakni RGR 150.

Suzuki pernah memasarkan RGR 150 di era '90-an. Tepatnya mulai tahun 1985 hingga 1991, dengan RGR Sprinter. Tahun 1993, giliran RGR Crystal yang mengaspal hingga tahun 1995. Generasi terakhir RGR di Indonesia adalah RGR Tornado yang dipasarkan pada tahun 1995 hingga 1997.

Denison Wicaksono, pemilik RGR Sprinter tahun 1992, mengatakan, mencari motor sport ini tidak begitu sulit untuk sekarang ini. Banyak yang menawarkan dengan kondisi beragam.

Baca juga: Tips Membeli Motor Sport 2-Tak Suzuki RGR 150

4. Quartararo Tercepat, Rossi Mulai Kejar Marquez di FP3 MotoGP Valencia

Fabio Quartararo, Rookie of the Year 2019. (Photo by Mohd RASFAN / AFP)MOHD RASFAN Fabio Quartararo, Rookie of the Year 2019. (Photo by Mohd RASFAN / AFP)

Sesi latihan bebas ketiga (FP3) MotoGP Valencia, sukses dikuasai oleh pebalap Petronas Yamaha Fabio Quartararo, Sabtu (16/11/2019).

Perolehan ini makin mengukuhkan posisinya, karena pada sesi latihan bebas pertama dan kedua, Quartararo juga menempati posisi teratas. Pebalap Perancis ini sukses mengasapi Marc Marquez dan Maverick Vinales berturut-turut.

Dibandingkan pada sesi sebelumnya, beberapa pebalap juga mengalami peningkatan dan mampu mempertajam catatan waktunya. Salah satunya Valentino Rossi.

Baca juga: Quartararo Tercepat, Rossi Mulai Kejar Marquez di FP3 MotoGP Valencia

5. Daihatsu Bahas Kenaikan Pajak BBN-KB dan Kemacetan Jakarta

SWDKLLJ yang tertera pada lembar STNK.KompasOtomotif-donny apriliananda SWDKLLJ yang tertera pada lembar STNK.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta telah memutuskan untuk menaikkan tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ( BBN-KB) menjadi 12, 5 persen. Regulasi ini mulai berlaku pada 11 Desember 2019 mendatang.

Adapun salah satu alasan menaikkan pajak BBN-Kb dikarenakan dua alasanya. Pertama untuk menekan angka kemacetan agar masyarakat enggan membeli kendaraan baru dan beralih ke transportasi umum dan kedua meningkatkan pendapatan daerah.

Menanggapi hal ini Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, menjelaskan, bila adanya kenaikan tarif BBN-KB kendaraan tidak efektif menekan kemacetan lalu lintas.

Baca juga: Daihatsu Bahas Kenaikan Pajak BBN-KB dan Kemacetan Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com