Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Jazz di Sirkuit Sentul, Ini Pentingnya Sabuk Pengaman

Kompas.com - 11/11/2019, 12:50 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

SENTUL, KOMPAS.com – Piranti keselamatan seperti sabuk pengaman sudah menjadi barang wajib di mobil. Sabuk pengaman menahan posisi badan agar tidak terpental saat terjadi benturan waktu kecelakaan.

Di Indonesia, kesadaran untuk menggunakan sabuk pengaman masih terbilang rendah. Banyak pengendara beranggapan seat belt cukup dipakai oleh penumpang depan saja.

Padahal seat belt wajib dipakai oleh seluruh penumpang, dan aturan penggunaan sabuk pengaman juga telah diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Baca juga: Makin Banyak Pengemudi yang Sadar Pentingnya Sabuk Pengaman

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Detik2 mencekam ???? #sentulinternationalcircuit #issom #issom2019 #hbsc

Sebuah kiriman dibagikan oleh Supernova Jakarta 0816863831 (@haviedzpm) pada 9 Nov 2019 jam 9:10 PST

Contoh pentingnya seat belt terekam dalam sebuah video yang terjadi pada ajang balap Honda Jazz Speed Challenge (HJSC) di Sirkuit Sentul, Minggu (10/11/2019). Video menggambarkan seorang pebalap yang bertahan dari kecelakaan karena menggunakan piranti keselamatan yang lengkap.

Yogi Primantoro, pebalap privateer dari tim Supernova-ORD yang selamat dari kecelakaan tersebut, mengaku bahwa sabuk pengaman empat titik dan roll bar yang ada di mobil balapnya benar-benar menyelamatkan dirinya dari kecelakaan.

“Saya aman karena pakai seat belt dengan benar, jadi badan benar-benar dipeluk jok. Selain itu dari roll bar juga ikut menolong, itu saja mobil tetap ringsek, gimana kalau tidak pakai roll bar,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com (11/11/2019).

Baca juga: Kecelakaan Tol Jagorawi Penumpang Sampai Terlempar dari Kabin Mobil, Ini Pentingnya Sabuk Pengaman

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

???????????? #sentulinternationalcircuit #issom #issom2019 #crash

Sebuah kiriman dibagikan oleh Supernova Jakarta 0816863831 (@haviedzpm) pada 9 Nov 2019 jam 9:31 PST

Menurutnya, kecelakaan terjadi begitu cepat. Saat masuk tikungan R2 yang berkarakter high speed, bagian depan mobil menabrak salah satu mobil balap yang berada di depan. Mobil pun terpental lalu terbalik di area gravel.

Sesaat setelah kecelakaan, Yogi langsung keluar dari mobil untuk menyelamatkan diri. Syukur dirinya dalam keadaan baik-baik saja.

Sementara korban kecelakaan lainnya, meski telah menggunakan fitur keselamatan lengkap ada yang mengalami cedera ringan, berupa memar dan benturan di kepala.

“Helm ada lecet sedikit, tapi kepala tidak begitu terasa kena benturan karena kejadian terasa begitu cepat. Persiapan fisik seperti olahraga dan tidak begadang sangat berpengaruh terhadap kondisi badan saat balap,” kata Yogi.

Baca juga: Pelanggar E-TLE Didominasi Pengendara Tanpa Sabuk Pengaman

Sabuk Pengaman pada jok baris kedua dan ketiga wajib dipakai penumpangAditya Maulana - Otomania Sabuk Pengaman pada jok baris kedua dan ketiga wajib dipakai penumpang

Sementara itu Training Director dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, berujar dalam kondisi berkendara harian sabuk pengaman memiliki fungsi yang sama pentingnya seperti saat dipakai balap.

“Ketika terjadi pengereman atau tabrakan, orang yang tidak pakai seat belt akan bergerak dengan kecepatan semula mobil tersebut,” ucapnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Jusri mengatakan, misalnya kecepatan mobil 60 km/jam, maka orang yang tidak pakai sabuk pengaman juga akan terdorong ke depan dengan kecepatan 60 km/jam.

Ia juga menambahkan, penumpang yang terpental ke depan bukan hanya melukai diri sendiri. Tapi juga berpotensi menciderai penumpang lain. Maka dari itu sabuk pengaman diwajibkan bagi seluruh penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com