Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Dekat dengan Bus China yang Dipakai Lagi buat Armada Transjakarta

Kompas.com - 15/10/2019, 12:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Zhong Tong

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta kembali mengoperasikan bus merek Zhong Tong, yang dinilai tak laik pakai oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Namun sebelumnya, bus asal China ini harus memenuhi standar pelayanan minimum (SPM) lebih dahulu.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, bus tersebut dioperasikan untuk melaksanakan kontrak dengan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) pada tahun 2013 lalu.

"Untuk yang sekarang harus sudah siap guna operasi, artinya semua standar minimum harus dipenuhi sebelum bus berangkat pelayanan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/10/2019).

Baca juga: Dulu Sering Mogok dan Terbakar, Kini Bus Zhong Tong Harus Penuhi Standar Transjakarta untuk Beroperasi

Sebanyak 23 bus Transjakarta, jenis bus gandeng, buatan Zhong Tong China menempati pool Transjakarta di Pesing, Jakarta, Rabu (12/12/2012). Rencananya Pemkot DKI Jakarta, total akan mengimpor sebanyak 66 bus gandeng dari China yang seluruhnya akan tuntas dikirim pada bulan Desember ini. Bentuk bus ini kaca depannya lebih lebar, dilengkapi atribut keselamatan seperti tabung pemadam kebakaran, palu pemecah kaca, dan CCTV.KOMPAS/LASTI KURNIA Sebanyak 23 bus Transjakarta, jenis bus gandeng, buatan Zhong Tong China menempati pool Transjakarta di Pesing, Jakarta, Rabu (12/12/2012). Rencananya Pemkot DKI Jakarta, total akan mengimpor sebanyak 66 bus gandeng dari China yang seluruhnya akan tuntas dikirim pada bulan Desember ini. Bentuk bus ini kaca depannya lebih lebar, dilengkapi atribut keselamatan seperti tabung pemadam kebakaran, palu pemecah kaca, dan CCTV.

Mengingat bus-bus tersebut bukan didatangkan pada tahun ini, melainkan telah tiba di Jakarta pada 2016, PT Transjakarta mengaku akan memperketat standar yang harus dipenuhi oleh Zhong Tong. Jangan sampai kasus beberapa tahun lalu, baik mogok maupun terbakar, terulang kembali.

Bus Zhong Tong yang akan kembali digunakan sebagai alat angkut perkotaan Jakarta ini merupakan model Zhong Tong 6180GC City Bus (BRT) yang memiliki panjang total 18 meter.

Baca juga: Transjakarta Kembali Operasikan Merek Zhong Tong, Bus Asal China yang Pernah Disorot Ahok

Satu unit bus transjakarta merek Zhong Tong mengalami mogok di sekitar halte PGC, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (29/6/2015) pagi.Istimewa/Andreas Lucky Lukwira Satu unit bus transjakarta merek Zhong Tong mengalami mogok di sekitar halte PGC, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (29/6/2015) pagi.

Mengutip laman resminya, dimensi tersebut mampu membuat bus mengangkut penumpang hingga 175 orang. Kendati demikian, akses keluar-masuk bus disebut mudah dan cepat karena pintunya lebih lebar.

Tidak ada fitur spesifik pada bus Zhong Tong, tapi dipastikan angkutan berat itu telah dibekali suspensi udara dan rem cakram di roda depan, tengah, sampai belakang. Sehingga kenyamanan dan keamanan bus terjaga.

Bus Zhong Tong dipercayai mesin berkapasitas 11.051 cc dengan turbo intercooling dan pendingin cair.

Melalui transmisi otomatis enam percepatan dengan hydraulic retarder, bus bertenaga 455 dk dengan torsi maksimum 1.373 Nm ini bisa melaju hingga 100 kilometer per jam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Zhong Tong
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com