Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/10/2019, 13:53 WIB
Penulis Stanly Ravel
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain bahaya salah menggunakan busi, setiap pemilik kendaraan yang menggunakan busi palsu juga bisa mengalami kerugian. Seperti diketahui, saat ini peredaran busi palsu di toko-toko online sedang marak terjadi, termasuh di Indonesia.

Lantas apa dampaknya bila sudah terlanjur menggunakan busi palsu, apakah hanya cepat rusak atau justru menimbulkan masalah baru ?

Menjawab hal ini, Technical Support Product Specialist NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano, menjelaskan bila umumnya busi palsu dibuat dari material yang sepenuhnya besi, karena itu, soal jangka waktu biasanya relatif lama.

Baca juga: Waspada, Marak Beredar Busi Palsu di Toko Online

"Kalau dari patokan jangka waktu, busi palsu yang dari besi juga cukup lama masa pakainya karena memiliki titik leleh yang lebih kuat," ujar Diko kepada Kompas.com, Minggu (6/10/2019).

Busi iridium (kiri) dan busi biasa (kanan).Ghulam/Otomania Busi iridium (kiri) dan busi biasa (kanan).

"Tapi penting diketahui, material busi dari besi semakin panas akan meninggalkan debu atau residu akibat lelehannya, tidak seperti ceramic alumina," kata dia.

Residu tersebut yang akan membuat masalah di kemudian hari. Akibat residu yang dibiarkan menumpuk akan menjadi deposit yang melekat pada dinding silinder atau pun permukaan piston.

Lama-kelamaan, residu tersebut akan mengganggu ruang pembakaran, yang membuat proses pembakaran secara kerja tidak akan berjalan maksimal dan menimbulkan gejala-gejala tidak enak pada kendaraan.

Baca juga: Kenali Tiga Ciri Busi Palsu

Ilustrasi pemalsuan busi Ilustrasi pemalsuan busi

 

Mulai dari tarikan mobil atau motor yang terasa berat, boros bahan bakar, dan seperti kompresi yang bocor.

"Fatalnya, akan sering menimbulkan knocking. Bila sudah demikian peluang terjadinya piston bolong atau jebol sangat besar peluangnya. Memang dampaknya ini jangka panjang, tapi sekali kena masalah, ongkosnya jauh lebih besar dibandingkan beli busi asli," ucap Diko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke