Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan di Jagorawi, Ingat Lagi Bahaya Pecah Ban

Kompas.com - 15/09/2019, 12:06 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di ruas Tol Jagorawi, Jawa Barat. Lokasinya tepatnya berada di KM 36+600 dari arah Bogor, Minggu (15/9/2019).

Menurut Marketing and Communication Department Head PT Jasa Marga Regional JabodetabekJabar Irra Susiyanti, insiden merupakan kecelakaan tunggal yang terjadi pada pukul 08.30 WIB.

"Penyebab kecelakaan adalah pecah ban belakang sehingga kendaran oleng dan terguling. Jenis mobilnya APV dengan nomor polisi F 1196 DH," ucap Irra saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/9/2019).

Baca juga: Menjaga Ban Mobil Tetap dalam Kondisi Optimal

Irra melanjutkan, berdasarkan laporan awal ada tiga korban jiwa yang langsung dilarikan ke RSUD Ciawi.

Sementara itu, buat korban luka-luka langsung dibawa ke RS EMC Sentul dan RS Bina Husada Cibinong, Jawa Barat, untuk mendapatkan perawatan.

Kecelakaan mobil akibat pecah ban di Ruas tol Jagorawi Kecelakaan mobil akibat pecah ban di Ruas tol Jagorawi

"Sampai saat ini masih dalam penanganan kepolisian, tapi untuk lalu lintas sendiri sudah bersih pada pukul 09.15 WIB. Kondisi terkini ramai lancar," ucap Irra.

Bahaya Pecah Ban

Insiden pecahnya ban mobil saat melintas di ruas total memang cukup berbahaya. Hal ini lantaran ban berhubungan langsung dengan sistem pengendalian mobil ketika melaju kencang.

Sebelumnya, Kompas.com sudah pernah membahas mengenai faktor penyebab yang membuat ban mobil bisa pecah saat dikendarakan. Paling utama karena ban kekurangan tekanan udara.

Dalam kondisi kempis, ban akan mudah menimbulkan gesekan dan panas yang lebih tinggi dari biasanya. Kondisi ini lama-lama berujung pada pecahnya ban.

Ilustrasi cek tekanan udara pada banamericatop10.com Ilustrasi cek tekanan udara pada ban

Baca juga: Ini Efeknya Bila Ban Mobil Kelebihan Atau Kekurangan Tekanan Udara

"Lebih banyak (pecah ban) biasanya karena kurang udara, kalau kelebihan udara pecahnya itu langsung terurai. Itu biasanya terjadi di bagian samping karena proses refleksi benturan dan gesekan yang berlebihan sehingga ban panas dan rusak," kata Senior Manager Bussines Support Sales Replacement PT GajahTunggal Tbk Aries Abdullah, beberapa waktu lalu.

Selain kurangnya tekanan udara, kondisi ban yang sudah aus juga menjadi salah satu faktor penyebab ringkihnya ban meletus ketika mobil sedang dikendarai.

Baca juga: Cek Kondisi Mesin Mobil Bisa Dilakukan Sendiri

Karena itu baiknya pemilik mobil sering mengecek kondisi ban sebelum berkendara.

Mengecek tekanan udara pada ban juga tidak bisa sembarangan. Banyak pengendara hanya memegang dengan tangan, bahkan menendang ban buat memastikan ban kempis atau tidak.

Padahal cara paling benar adalah menggunakan alat ukur tekanan udara. Pastikan tekanan udara ban sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan.

Kondisi atau jumlah penumpang pada mobil juga berpengaruh pada tekanan udara. Jadi selalu pastikan tekanan ban kendaraan Anda sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com