Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekali Lagi, Esemka Bukan Mobil Nasional!

Kompas.com - 09/09/2019, 15:15 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrik mobil Esemka milik PT Solo Manufaktur Kreasi akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Sambi-Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat (6/9/2019) lalu. Sebagai tahap awal, Esemka akan fokus pada kendaraan niaga ringan.

Dalam seremoni peluncuran, Direktur Utama PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya, kembali menegaskan bila Esemka bukan lah produk mobil nasional. Penyataan ini disampaikan langsung di hadapan Jokowi dan beberapa jajaran menteri yang hadir.

"Kami juga tegaskan bila mobil yang kami produksi bukanlah mobil nasional seperti yang dipahami kebanyakan orang selama ini. Lebih tepatnya, mobil ini buatan Indonesia karya anak bangsa," kata Eddy dalan seremoni peresmian pabrik di Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat (6/9/2019) lalu.

Baca juga: Respons Esemka untuk Gabung Gaikindo

Tidak hanya itu, secara tegas Eddy juga mengatakan bila Esemka saat ini dikelola murni oleh pihak swasta nasional. Dia memastikan tidak ada campur tangan baik dari pihak asing maupun pemerintah untuk urusan fasilitas dan sebagainya.

Pernyataan yang diberikan ini sekaligus menjawab banyak pertanyaan, termasuk juga soal anggapan adanya pemberian perlakuan khusus oleh pemerintah terhadap PT Solo Manufaktru Kreasi atau produk-produk Esemka.

"Seperti pernyataan saya di depan, kami adalah perusahaan swasta nasional, yang 100 persen dimiliki swasta. Tidak ada perlakuan istimewa dari pemerintah, kita jalankan sesuai regulasi," kata Eddy.

Baca juga: Eksklusif, Perdana Jajal Pikap Esemka Bima [VIDEO]

Tes Drive Esemka Bima 1.3 Tes Drive Esemka Bima 1.3

Eddy berharap dengan diresmikanya pabrik Esemka bisa mendorong industri otomotif khususnya buatan Indoensia. Selain itu, adanya pabrik otomotif pertama di Jawa Tengah ini juga diharapkan bisa meningkatkan SDM lokal atau anak bangsa.

Seperti diketahui, Esemka konsisten untuk memanfaatkan dan mengambangkan para tenaga ahli anak bangsa yang diambil dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Tengah.

"Adik-adik lulusan SMK secara langsung kami seleksi untuk terlibat dalam proses produksi kami, mereka adalah anak bangsa yang ingin membuktikan bahwa mereka sanggup berkarya dan mengharumkan bangsa," ucap Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau