SILVERSTONE, KOMPAS.com - Baju balap dengan tambahan airbag mulai dipakai di MotoGP pada musim 2018. Dengan adanya airbag diharapkan risiko fatal jika terjadi kecelakaan dapat ditekan.
Salah satu contohnya ialah baju balap yang dipakai Andrea Dovizioso dan Fabio Quartararo di GP Silverstone, Inggris. Keduanya gagal finis karena jatuh dan tabrakan saat balapan baru mulai.
Baca juga: Anak Muda Indonesia Masih Pesimis Hadapi Era Kendaraan Listrik
Alpinestars, penyedia baju balap Dovizoso dan Quartararo pun membuka grafik mengenai waktu yang dibutuhkan saat airbag mengembang. Untuk diketahui keduanya memakai Alpinstars Tech-Air.
Airbag baju balap Quartararo mengembang dalam waktu 0,06 detik saat dirinya melayang jatuh. Kemudian selama 4,7 detik berikutnya Quartararo berguling-guling akibat akselerasi lateral impact.
Sedangkan pada Dovizioso, airbag mengembang 0,145 detik sebelum terjatuh. Sisa grafik berikutnya menunjukkan saat Dovi guling-guling dan sempat hilang ingatan sesaat.
Kendati lecet-lecet keduanya dinyatakan sehat. Tentu lain cerita jika regulasi kewajiban baju balap non airbag belum diterapkan. Padahal keduanya terjatuh dalam kecepatan cukup kencang dan terpelanting di trek.
Pada awal pengembangannya, Alpinestars menggunakan kabel tether yang dipasang di motor. Sistemnya cukup sederhana, yakni jika motor terlepas dari pengendara maka airbag akan mengembang.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Baterai Lithium Ion, Mana yang Paling Bagus?
Namun kini sistemnya berbeda. Baju balap masa kini memakai perangkat lunak dengan alogaritma canggih yang terhubung dengan berbagai perangkat keras yang bekerja independen.
Perangkat lunak itu akan membaca risiko jika pengendara jatuh. Alogaritma akan mengirim sinyal untuk mengembangkan airbag sebelum pengendara jatuh menyentuh aspal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.